kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kemenhub minta konsep tol laut ditinjau ulang


Kamis, 11 Desember 2014 / 21:51 WIB
Kemenhub minta konsep tol laut ditinjau ulang
ILUSTRASI. Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany, August 14, 2019. REUTERS/Michael Dalder


Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk meninjau ulang konsep Tol Laut yang saat ini tengah mereka susun. Permintaan tersebut kata Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut didasarkan pada beberapa pertimbangan.

Salah satunya, jumlah pelabuhan yang akan dibangun. Bappenas saat ini tengah mendesain konsep Tol Laut. Deddy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan bahwa berdasarkan konsep yang saat ini tengah disusun oleh Bappenas, ada 24 pelabuhan yang akan dibangun dan dikembangkan untuk menunjang program tersebut.

Ke- 24 pelabuhan tersebut antara lain terdiri dari; Pelabuhan Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Panjang, Tanjung Priok, Cilacap,  Tanjung Perak,  Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makassar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura. Dari hasil perhitungan sementara, anggaran yang diperlukan untuk proyek tersebut mencapai Rp 699,99 triliun.

Bobby mengatakan, dari 24 jumlah pelabuhan yang terdapat dalam konsep Tol Laut sementara yang sedang disusun Bappenas tersebut, Kementerian Perhubungan memiliki beberapa catatan. Catatan tersebut khususnya diberikan terhadap empat pelabuhan, di antaranya; Pelabuhan Cilacap dan Palangkaraya.

Menurut Bobby, Bappenas perlu meninjau kembali keberadaan pelabuhan- pelabuhan tersebut dalam konsep Tol Laut yang saat ini mereka sedang susun. "Untuk Cilacap misalnya, janganlah dia dimasukkan, dia di Pantai Selatan, itu terlalu jauh dari jalur minim arus peti kemas, lagipula di utara sudah ada Semarang," katanya Rabu (10/12).

Sementara itu, untuk Palangkaraya, peninjauan ulang diperlukan karena posisi pelabuhan tersebut berada di tengah- tengah pulau. Sehingga, kurang tepat untuk dijadikan pelabuhan untuk Tol Laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×