kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.746   23,30   0,35%
  • KOMPAS100 973   4,74   0,49%
  • LQ45 757   2,83   0,38%
  • ISSI 214   1,28   0,60%
  • IDX30 392   1,21   0,31%
  • IDXHIDIV20 470   -0,88   -0,19%
  • IDX80 110   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   -0,33   -0,29%
  • IDXQ30 129   0,09   0,07%

Kemenag Pastikan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi Sudah Siap


Selasa, 29 April 2025 / 09:14 WIB
Kemenag Pastikan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi Sudah Siap
ILUSTRASI. Kementerian Agama memastikan layanan bagi calon jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi sudah siap. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jemaah haji Indonesia akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025 dan terbang ke Arab Saudi sehari setelahnya. Kementerian Agama memastikan layanan bagi jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi sudah siap. 

“Sejauh ini kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah siap. Sesuai arahan Menteri Agama, kita berupaya mempersiapkannya secara cermat dan teliti agar bisa memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Muchlis M Hanafi dalam keterangan pers, Selasa (29/4).

Muchlis menambahkan, layanan di Arab Saudi mencakup lima hal. Yaitu konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan selama proses puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.

Baca Juga: Arab Saudi Peringatkan RI Soal Larangan Haji dengan Visa Non-Haji, Ini Penjelasannya

Untuk akomodasi, Kemenag sudah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah sebagai tempat tinggal jemaah haji Indonesia. 

Jadi akan ada 203.320 jemaah haji reguler yang akan dilayani di 300 hotel yang ada di Makkah dan Madinah.

“Untuk hotel di Makkah, jaraknya maksimum 4,5 km. Untuk di Madinah, semua hotel berada di wilayah Markaziyah,” terang Muchlis.

Terkait transportasi, Muchlis menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan layanan di tiga area. Pertama, transportasi antar kota perhajian yang melayani rute Madinah – Makkah, Jeddah – Makkah, Makkah – Jeddah, dan Makkah – Madinah. 

Kedua, bus shalawat yang akan mengantar dan menjemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. 

Ketiga, transportasi saat puncak proses ibadah haji di Arafah -Muzdalifah – Mina (Armina). 

“Ini tiga area yang kita siapkan untuk pelayanan transportasi bagi jemaah haji Indonesia,” sebutnya.

Baca Juga: Kemenag Imbau Jemaah Jangan Tertipu Tawaran Visa Non Haji

Berkenaan dengan layanan konsumsi, Muchlis M Hanafi menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering yang akan menyiapkan 84 kali makan bagi jemaah selama di Makkah dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina. 

Sementara selama di Madinah, jemaah akan mendapatkan 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering. 

“Total yang kita siapkan untuk jemaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” ucap Muchlis.

Kemenag juga meminta agar perusahaan katering menggunakan produk dalam negeri. Misalnya, untuk keperluan bumbu, Kemenag minta perusahaan katering gunakan bumbu jadi dari Indonesia. 

“Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” jelas Muchlis.

Demikian juga dengan makanan siap saji. Dijelaskan Muchlis bahwa makanan siap saji akan disiapkan pada rentang ada 7 – 15 Zulhijjah. 

Saat itu, kondisi di Makkah macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi. Karenanya, disiapkan makanan siap saji agar bisa didistribusian lebih awal dan makanan tetap bisa dikonsumsi pada waktunya. 

“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jemaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya,” ujar Muchlis.

Terkait layanan puncak ibadah haji, dari 8 – 13 Zulhijjah, Muchlis juga menegaskan bahwa itu sudah siapkan. Kementerian Agama untuk kali pertama bekerja sama dengan 8 perusahaan dalam menyiapkan layanan bagi 203.320 jemaah.

Baca Juga: Tahun Terakhir Kemenag Menjadi Pelaksana Ibadah Haji

Muchlis mengatakan, keterlibatan 8 perusahaan ini merupakan suatu hal baru dalam pelayanan jemaah haji Indonesia di di Arab Saudi. 

Dulu, pada sekitar tahun 1950 – 1970 an, layanan jemaah haji Indonesia disiapkan melalui para Syekh dari Jawa. Tahun 1981 – 1983, para syekh ini melebur dalam satu muassasah (Yayasan) berbasis geografis. 

"Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ,” ujarnya.

Sejak 2021 – 2023, Muassasah ini diminta oleh Kerajaan Arab Saudi untuk bertransformasi menjadi perusahaan supaya lebih professional. Sekarang penyedian layanannya tidak lagi dibatasi pada aspek geografis. 

Jemaah haji Indonesia misalnya, tidak harus ke perusahaan yang dulu menangani Asia Tenggara, tapi sudah terbuka.

Ketika Kemenag mulai penyediaan barang dan jasa pada Desember 2024, ada 43 perusahaan yang mendaftar. Lalu 16 perusahaan yang presentasi dan mengajukan penawaran setelah proses verifikasi. 

"Dari 16 itu kita pilih 8 yang terbaik. Delapan perusahaan itu yang nanti akan melayani jemaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina,” pungkas Muchlis.

Selanjutnya: IHSG Dibuka Menguat pada Selasa (29/4) Pagi, MDKA, ACES, AMRT jadi Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Rahasia Resep Urap Sayur yang Segar dan Tidak Gampang Basi, Wajib Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×