Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Perusahaan e-commerce produk halal terbesar di dunia yang berpusat di Singapura, Aladdin Street akan membuka kantor cabangnya di Indonesia. Pihak Aladdin Street hari ini, Senin (28/8) bertemu dengan Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta di Jakarta.
I Wayan Dipta mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung dan mengharapkan pemanfaatan teknologi informasi bagi promosi dan perluasan pasar produk UKM Indonesia di pasar internasional.
"Ini bukan yang pertama kalinya platform e-commerce memberikan fasilitas bagi UKM (usaha kecil menengah) Indonesia. Namun, yang spesifik mencakup produk Halal di dunia satu-satunya adalah Aladdin Street," tandas Wayan dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN hari ini.
Menurut Wayan, potensi sektor produk Halal di dunia diproyeksikan pada tahun 2030 meningkat drastis seiring peningkatan penduduk Muslim di dunia yang akan mencapai 2,2 miliar jiwa. "Indonesia dengan jumlah masyarakat Muslim terbesar di dunia berpotensi besar untuk mengekspor produk Halalnya ke pasar internasional,” kata Wayan.
Perhatian utama dari pihak Aladdin Street adalah sertifikasi Halal dan SNI produk UKM Indonesia yang rencananya juga akan difasilitasi sebagai bentuk dukungan pada program yang telah dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM.
"Bentuk dukungan Kementerian Koperasi dan UKM bagi produk Halal UKM Indonesia yang telah dilaksanakan diantaranya fasilitasi promosi pada event pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) dan Halal Expo Japan," papar Wayan.
Rudy Thamrin, Dirut PT Semut Langgeng menjelaskan, Aladdin Street di bawah naungan Aladdin Group telah menggandeng Manchester United sebagai platform pemasaran produknyadi seluruh dunia dengan kerjasama eksklusif selama lima tahun dan potensi pasar lebih dari 700 miliar konsumen global.
"Aladdin Street telah memiliki perwakilan di 17 negara dan rencananya akan ada di 30 negara pada tahun 2018. Platform tersebut akan melayani baik B to C (business to consumer) dan B to B (business to business) di situs website dan mobile apps," pungkas Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News