Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan KEK Batang dilakukan melalui kerja sama Indonesia-China dalam program two countries twin parks.
Dengan status KEK, kehadiran 20 pengusaha cina diharapkan mengembangkan 500 hektare di lokasi ini, dan targetnya menjadi seperti Shenzhen di China.
"Kami berharap kawasan ini bisa menarik investasi dengan two countries twin parks di Batang sendiri minimal Rp 60 triliun dalam 4 tahun - 5 tahun ke depan," ujar Airlangga dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/3).
Baca Juga: Investor China Mulai Meramaikan KIT Batang
KEK Batang memiliki luas 4.300 hektar yang menjadikannya KEK BUMN terbesar. Sampai saat ini sudah ada 27 perusahaannya/tenant. Dari jumlah tersebut, 7 tenant sudah beroperasi, 7 tenant proses konstruksi, dan 13 tenant dalam persiapan.
"Dan sampai saat ini kawasan ini realisasinya sudah Rp 17,95 triliun, lapangan kerja 7.000 orang," ujar Airlangga.
Airlangga menambahkan, peningkatan investasi menjadi salah satu yang prioritas dan diperlukannya beberapa fasilitas, baik fiskal maupun non fiskal. Sehingga KITB Batang bertransformasi menjadi KEK Industropolis Batang.
Baca Juga: Relokasi Perusahaan China ke Indonesia: Peluang dan Tantangan bagi Kawasan Industri
Airlangga mencontohkan, salah satu perusahaan yang ada di KEK ini medapatkan kebijakan harga gas tertentu. Yakni PT. KCC Glass Indonesia.
Kemudian industri padat karya yakni PT. Yih Quan Footwear Indonesia. "Ini mengekspor sepatu ke Amerika dengan brand Converse dan Hoka," ungkap Airlangga.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kerja keras kementerian/lembaga untuk membangun kawasan KEK Batang. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada presiden ke-7 Joko Widodo yang membangun fondasi dalam pembangunan.
Prabowo menyebut, KEK Batang sebagai salah satu upaya melaksanakan pembangunan bangsa melalui industrialisasi/hilirisasi.
"Hari ini Indonesia memiliki suatu kawasan yang kita harapkan bisa nanti menjadi Shenzhen-nya Indonesia, Insya Allah," ujar Prabowo.
Baca Juga: KIT Batang Siap Sambut Relokasi Pabrik dari China, Optimalkan Jurus Penjualan Lahan
Selanjutnya: Bank Dunia Sebut Pengumpulan Pajak di Indonesia Tidak Efisien, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Herbalife Gelar Pesan 2025, Libatkan Ribuan Peserta di Ratusan Kota
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News