Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktur Utama PT Bina Karya Persero, Boyke Prasetyanto bakal fokus dalam percepatan laju investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini dilakukan seiring dengan makin tipisnya postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek IKN.
Proyek IKN ditaksir menelan biaya hingga Rp 466 triliun, di mana 20% dari biaya tersebut akan ditarik dari APBN atau sekitar Rp 90,4 triliun. Sementara itu, 80% sisanya akan menyasar dari ragam investasi yang saat ini masih dikejar oleh Otorita.
Saat ini anggaran negara yang telah dikeluarkan mencapai Rp 80 triliun, artinya masih ada Rp 10 triliun yang bakal digelontorkan.
“(Sisa APBN Rp 10 triliun) itu (urusan) Otorita. Kalau kita (mengejar) 80% yang tidak ada kaitannya dengan APBN. Apakah nanti presiden baru akan menambah, itu urusan Otorita. Saya hanya fokus 80%,” ujarnya saat ditemui di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (25/7).
Baca Juga: Konsorsium Garuda Nusantara dan Bina Karya Teken MoU Bangun 40 Tower ASN di IKN
Boyke menuturkan, saat ini pihaknya tengah mengejar investasi untuk IKN lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sebab skema ini dinilai menarik bagi investor.
“Kalau ada peran pemerintah melalui KPBU jadi berani, karena jaminan pemerintah. Jadi kalau terjadi default ya saya (investor) dibayar pemerintah,” tutur dia.
Terbaru, PT Bina Karya bersama Konsorsium Garuda Nusantara besutan PT Globalasia Infrastructure Fund (GIF) meneken kerja sama untuk membangun rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN.
Ketua Konsorsium Garuda Nusantara, Witjaksono menjelaskan lewat kerja sama bersama PT Bina Karya, pihaknya bakal membangun 40 tower yang diperuntukkan bagi ASN. Adapun nilai investasi yang disiapkan mencapai Rp 20 triliun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Mulai Berkantor di IKN pada 28 Juli 2024
“Insya Allah kita akan membangun kurang lebih ada 40 tower untuk ASN. Konsepnya hightech tower, di mana nanti ada teknologi-teknologi, tidak seperti yang sudah jadi (rusun ASN IKN saat ini), kita akan membuat yang lebih berbeda,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/7).
Witjaksono mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menunggu persetujuan (approval) terhadap desain rusun ASN ini kepada kurator IKN yaitu Ridwan Kamil. Setelah disetujui, pembangunan bisa di mulai dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Dengan KPBU disetujuin Insya Allah kita kejar, kalau sesuai time schedule kita itu di akhir tahun (2024) ini akan melakukan groundbreaking,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News