kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejaksaan sidik dugaan korupsi biaya ke luar negeri


Rabu, 03 November 2010 / 10:48 WIB
Kejaksaan sidik dugaan korupsi biaya ke luar negeri
ILUSTRASI. Bentoel RMBA


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Edy Can

JAKARTA. Dua perkara dugaan korupsi biaya perjalanan dinas ke luar negeri di Departemen Perindustrian dan Perdagangan telah cukup bukti. Kejaksaan Agung menaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Satu perkara terkait perjalanan di Direktorat Perdagangan Internasional di Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2007-2009. Kejaksaan sudah mengeluarkan surat perintah penyidikan Nomor 145/F.2/Fd.1/10/2010 pada 29 Oktober 2010. “Telah terjadi kelebihan pembayaran lumpsum setiap Surat Perintah Perjalanan Dinas keluar untuk perjalanan dinas ke luar negeri,” kata Juru bicara Kejaksaan Agung Babul Choir, Rabu (3/11).

Perkara lainnya yang tengah disidik kejaksaan yakni dugaan korupsi pengolahan biaya perjalanan dinas ke luar negeri pada Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) di Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2007-2009.“Kasus ini sama seperti kasus pertama. Terjadi kelebihan pembayaran lumpsum untuk setiap SPPD,” ungkap Babul. Lumpsum adalah uang harian yang terdiri dari uang transportasi dan uang makan.

Kejaksaan belum menetapkan tersangka dan sedang menghitung kerugian negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×