Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
Senada, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adinegara melihat penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal sebagai cerminan keyakinan usaha dan kinerja industri yang menurun sepanjang tahun ini.
Setidaknya terlihat dari kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III-2019 yang menurut laporan Bank Indonesia (BI) lebih rendah dari kuartal sebelumnya yaitu 52,04% (PMI). Perlambatan ekspansi kegiatan usaha juga diprakirakan akan terus berlanjut di kuartal IV-2019 dengan proyeksi PMI hanya 51,9%.
Baca Juga: Periode pertama tinggal menghitung hari, ini target yang tak bisa dicapai Jokowi
Sejalan dengan itu, rata-rata kapasitas produksi terpakai di kuartal III-2019 juga lebih rendah yaitu 75,42%, turun dari rata-rata 77,18% pada kuartal sebelumnya.
“Turunnya pembelian bahan baku dan barang modal artinya industri manufaktur menurunkan kapasitas produksinya. Pelaku usaha menahan diri untuk ekspansi dan berproduksi karena berhati-hati konsumsi dalam negeri berpotensi turun, selain permintaan global yang juga sudah turun,” tutur Bhima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News