kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Kegiatan ekonomi tertekan, impor bahan baku terus menurun


Rabu, 16 Oktober 2019 / 13:11 WIB
Kegiatan ekonomi tertekan, impor bahan baku terus menurun
ILUSTRASI. Warga melihat aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/7/2019). BPS melaporkan nilai impor Indonesia sebesar US$ 14,26 miliar pada September 2019, turun 2,41% secara tahunan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/WSJ.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

Senada, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adinegara melihat penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal sebagai cerminan keyakinan usaha dan kinerja industri yang menurun sepanjang tahun ini. 

Setidaknya terlihat dari kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III-2019 yang menurut laporan Bank Indonesia (BI) lebih rendah dari kuartal sebelumnya yaitu 52,04% (PMI). Perlambatan ekspansi kegiatan usaha juga diprakirakan akan terus berlanjut di kuartal IV-2019 dengan proyeksi PMI hanya 51,9%. 

Baca Juga: Periode pertama tinggal menghitung hari, ini target yang tak bisa dicapai Jokowi

Sejalan dengan itu, rata-rata kapasitas produksi terpakai di kuartal III-2019 juga lebih rendah yaitu 75,42%, turun dari rata-rata 77,18% pada kuartal sebelumnya. 

“Turunnya pembelian bahan baku dan barang modal artinya industri manufaktur menurunkan kapasitas produksinya. Pelaku usaha menahan diri untuk ekspansi dan berproduksi karena berhati-hati konsumsi dalam negeri berpotensi turun, selain permintaan global yang juga sudah turun,” tutur Bhima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×