CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.674   66,00   0,42%
  • IDX 7.321   77,57   1,07%
  • KOMPAS100 1.127   9,82   0,88%
  • LQ45 891   3,90   0,44%
  • ISSI 223   2,60   1,18%
  • IDX30 458   1,30   0,29%
  • IDXHIDIV20 554   0,12   0,02%
  • IDX80 129   0,77   0,60%
  • IDXV30 139   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 153   0,22   0,14%

Kebutuhan Intervensi Rupiah Masih Besar, Cadangan Devisa Mungkin Susut Lagi


Selasa, 07 November 2023 / 18:25 WIB
Kebutuhan Intervensi Rupiah Masih Besar, Cadangan Devisa Mungkin Susut Lagi
ILUSTRASI. Suasana aktifitas bongkar muat di Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/1/2023). Pemerintah akan menerapkan aturan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri selama tiga bulan sebagai upaya menjaga ketersediaan devisa atau likuiditas mata uang asing di dalam negeri. ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia kembali tergerus pada Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 133,1 miliar atau turun 1,33% mom. 

Penurunan cadangan devisa tersebut didorong oleh kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah, di tengah makin meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, kebutuhan intervensi nilai tukar rupiah mungkin masih belum berakhir, mengingat ketidakpastian yang masih tinggi. 

"Kebutuhan intervensi kemungkinan masih cukup besar, karena volatilitas relatif tinggi," terang David kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11). 

Baca Juga: Kebutuhan Stabilisasi Rupiah, Cadangan Devisa RI Turun 1,33% Secara Bulanan

Ini didorong oleh ekspektasi suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang masih bisa meningkat dan ketidakpastian geopolitik. 

Dengan kondisi tersebut, David meyakini level cadangan devisa masih akan berpotensi turun lagi pada akhir tahun 2023. 

Dari perhitungannya, cadangan devisa akan berada di kisaran US$ 128 miliar hingga US$ 133 miliar. Pasalnya, Rupiah masih mungkin bergerak di kisaran Rp 15.500 hingag Rp 16.000 per dolar AS. 

Bahkan, ia membuka peluang Rupiah ada kemungkinan tembus di atas Rp 16.000 per dolar AS bila ketidakpastian berlanjut. 

Baca Juga: Cadangan Devisa dalam Tren Menyusut, Begini Respons Bos BI

Meski demikian, posisi cadangan devisa masih kuat karena tetap akan berada di atas standard kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. 

Karena dari perhitungan David, posisi cadangan devisa akhir tahun mungkin masih di atas kebutuhan 5 bulan impor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×