kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan DHE Efektif Mengamankan Likuiditas Valas di Dalam Negeri


Senin, 26 September 2022 / 06:28 WIB
Kebijakan DHE Efektif Mengamankan Likuiditas Valas di Dalam Negeri
ILUSTRASI. Aturan Devisa Hasil Ekspor --- Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/1).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kembali memberlakukan ketentuan pemberian sanksi terhadap eksportir yang tidak menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengamankan likuiditas valas di dalam negeri. Sehingga menurutnya, kebijakan tersebut relatif efektif terutama dalam mendorong para pelaku usaha ekspor untuk membuka rekening DHE.

Selain itu, menurut Yusuf, perlu dilihat konteks bagaimana kebijakan tersebut bisa dijalankan kembali oleh para pelaku usaha ekspor. Seperti yang diketahui bahwa di beberapa pelaku usaha ekspor kurang menyampaikan DHE dari yang seharusnya. Sehingga tentu ini perlu waktu bagi pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian.

Baca Juga: Ekspor Diproyeksi Turun di Semester II-2022, Ini Penyebabnya

"Meskipun kebijakan ini sudah dijalankan, saya kira ini beberapa pelaku usaha akan masih berada pada tahap penyesuaian untuk memenuhi kewajiban dari kebijakan DHE ini," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (25/9).

Di sisi lain, jika melihat ke dalam konteks yang lebih luas masalah likuiditas di pasar valas, menurutnya tidak hanya ditentukan oleh aliran dana di pasar ekspor maupun impor, tetapi juga aliran dana di pasar keuangan. Selan itu, untuk menjaga likuiditas valuta asing (valas) terutama di pasar keuangan, strateginya lebih kepada strategi jangka panjang terutama dalam konteks mengamankan kepercayaan investor.

"Untuk tahun ini memang pergerakan valas terutama di pasar keuangan masih akan ditentukan oleh sentimen-sentimen pemulihan ekonomi global dan juga domestik," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, kebijakan DHE tersebut perlu dilakukan untuk membantu menjaga supply valas di Indonesia.

Namun demikian, sifat kebijakan DHE tersebut lebih sebagai pelengkap saja. "Kalau hanya mengandalkan kebijakan DHE tentu tidak akan optimal," ujar Eko kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Likuiditas Valas Perbankan Kian Seret, Begini Kata Perbanas

Dari sisi kebijakan fiskal, Eko bilang, eksportir juga perlu dukungan mempercepat distribusi/logistik untuk ekspor agar upaya pemerintah memastikan uang hasil ekspor ditempatkan di dalam negeri juga diimbangi dengan perbaikan layanan dan fasilitasi ke eksportir. Untukn diketahui, belum lama ini Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin yang ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menuturkan bahwa inflow valas dari perdagangan harusnya surplus sejalan dengan berlanjutnya surplus neraca dagang. Sehingga kebijakan DHE memang efektif untuk meningkatkan cadangan devisa Indonesia, sehingga likuiditas valas bisa naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×