Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia. Dalam kunjungan tersebut akan ditandatangani dua nota kesepahaman (MoU). Antara lain adalah MoU di sektor perhubungan serta MoU terkait rencana aksi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA).
"Akan ada penandatanganan dua MoU, pertama adalah plan of action IA-CEPA 2020-2024. Kedua, kerja sama di bidang perhubungan," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan resmi, Minggu (9/2).
Baca Juga: Lakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, berikut agenda Jokowi
Asal tahu saja Indonesia sebelumnya telah meratifikasi IA-CEPA melalui rapat paripurna DPR Kamis (6/2) lalu. Sementara ratifikasi Australia telah selesai sebelumnya.
Selesainya ratifikasi membuat IA-CEPA bisa diterapkan pada April 2020 mendatang. Retno bilang penandatanganan plan of action akan membuat langkah dalam IA-CEPA semakin jelas bagi kedua negara.
"5 tahun ke depan kita sudah punya peta jalan yang jelas karena plan of action sudah ditandatangani hingga 5 tahun ke depan," terang Retno.
Adanya IA-CEPA diharapkan hubungan ekonomi kedua negara semakin baik. Selain itu hubungan bilateral Indonesia dan Australia diharapkan akan semakin kuat dan saling menguntungkan.
Baca Juga: Jokowi: Saya kapok, pernah tidak datang sekali di Hari Pers
Retno juga menjelaskan kunjungan Jokowi bertepatan pada peringatan 70 tahun hubungan Indonesia dan Australia. Pada kunjungan tersebut, Jokowi juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan pengusaha Indonesia dan Australia.
Asal tahu saja, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) pada tahun 2019 Indonesia mengalami defisit US$ 3,19 miliar. Defisit tersebut melebar dari tahun sebelumnya sebesar US$ 3 miliar.
Ekspor Indonesia ke Australia mengalami penurunan sebesar 17,6%. Pada tahun 2019 ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$ 2,32 miliar sedangkan tahun 2018 sebesar US$ 2,81 miliar.
Baca Juga: Jokowi: Insan pers adalah teman saya
Sementara angka impor Indonesia dari Australia juga turun sebesar US$ 5,33%. Impor Indonesia dari Australia tahun 2019 sebesar US$ 5,51 miliar, sedangkan tahun 2018 sebesar US$ 5,82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News