Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
"Itulah yang dimiliki oleh bu Risma, Pak Ahok, Pak Anas, Pak Hendi wali kota Semarang,” urai Hasto.
Aslinya, lanjut Hasto, PDIP memiliki banyak kepala daerah yang berhasil di luar keempat nama yang disebutnya di atas. Hal itu dinilai karena PDIP memang mengembangkan sekolah partai untuk anggota yang menjadi struktur partai, yang menjadi calon anggota legislatif, dan yang menjadi calon kepala daerah.
“Tetapi sekali lagi, sepenuhnya kami serahkan keputusannya kepada Pak Jokowi,” imbuh Hasto.
Baca Juga: Rachmat Kaimuddin Mantan CEO Bukalapak Masuk Bursa Kepala Otoritas Ibu Kota Baru
Hasto mengatakan, bagi PDIP yang terpenting adalah ibu kota negara adalah penjabaran koridor strategis yang dulu dirancang oleh Bung Karno dengan menjadikan Kalimantan dalam pandangan geopolitik Indonesia untuk menjadi pemimpin di dunia.
Dan bagi Jokowi, lanjut Hasto, ibu kota negara baru ini merubah paradigma pembangunan Indonesia sentris yang sebelumnya hanya difokuskan pada Indonesia bagian Barat. Akibatnya berbagai keluhan terkait aspek ketimpangan pun muncul. Hingga ada ketidakpuasan dengan isu ketidakadilan.
“Itu dirubah dengan konsepsi Indonesia sentris yang menempatkan Kalimantan sebagai ibu kota negara itu dapat dilakukan dengan baik sebagai bentuk bagaimana perubahan paradigma Indonesia bagi dunia,” pungkas Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News