kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Terkait Posisi Kepala Badan Otorita IKN


Sabtu, 29 Januari 2022 / 18:05 WIB
Kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Terkait Posisi Kepala Badan Otorita IKN


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberi penjelasan atas isu yang muncul bahwa partai itu mengajukan nama Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal sebagai BTP atau Ahok sebagai Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Yang jelas, PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Presiden Joko Widodo.

Ketika ditanya wartawan di sela acara penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Danau Kampung Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022), Hasto menjelaskan, bahwa ihwal beredarnya nama Ahok itu karena awak pers bertanya spesifik mengenai sikap PDIP jika Ahok menjadi calon kepala otoritas.

Baca Juga: Harapan Jokowi Terhadap Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Sebab Presiden Jokowi menyebut ingin menunjuk sosok dengan latar belakang aristek dan pernah menjadi kepala daerah.

Sementara itu, nama lain juga muncul seperti Mensos yang juga mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, hingga Walikota Semarang Hendrarprihadi. Semuanya adalah kader PDIP yang dianggap sangat berprestasi sebagai kepala daerah.

“Tetapi keputusan berada di tangan Pak Jokowi," kata Hasto, Sabtu (29/1).

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan memiliki kader-kader yang mumpuni, memiliki kemampuan teknokratik, kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang memahami desain suatu tata letak kota yang memperhatikan kebahagian warganya.

Baca Juga: Ahok Pilihan PDI-P Menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN)

"Itulah yang dimiliki oleh bu Risma, Pak Ahok, Pak Anas, Pak Hendi wali kota Semarang,” urai Hasto.

Aslinya, lanjut Hasto, PDIP memiliki banyak kepala daerah yang berhasil di luar keempat nama yang disebutnya di atas. Hal itu dinilai karena PDIP memang mengembangkan sekolah partai untuk anggota yang menjadi struktur partai, yang menjadi calon anggota legislatif, dan yang menjadi calon kepala daerah.

“Tetapi sekali lagi, sepenuhnya kami serahkan keputusannya kepada Pak Jokowi,” imbuh Hasto.

Baca Juga: Rachmat Kaimuddin Mantan CEO Bukalapak Masuk Bursa Kepala Otoritas Ibu Kota Baru

Hasto mengatakan, bagi PDIP yang terpenting adalah ibu kota negara adalah penjabaran koridor strategis yang dulu dirancang oleh Bung Karno dengan menjadikan Kalimantan dalam pandangan geopolitik Indonesia untuk menjadi pemimpin di dunia.

Dan bagi Jokowi, lanjut Hasto, ibu kota negara baru ini merubah paradigma pembangunan Indonesia sentris yang sebelumnya hanya difokuskan pada Indonesia bagian Barat. Akibatnya berbagai keluhan terkait aspek ketimpangan pun muncul. Hingga ada ketidakpuasan dengan isu ketidakadilan.

“Itu dirubah dengan konsepsi Indonesia sentris yang menempatkan Kalimantan sebagai ibu kota negara itu dapat dilakukan dengan baik sebagai bentuk bagaimana perubahan paradigma Indonesia bagi dunia,” pungkas Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×