kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata pengamat militer soal anggaran pembelian senjata tembus Rp 1.760 triliun,


Minggu, 30 Mei 2021 / 22:47 WIB
Kata pengamat militer soal anggaran pembelian senjata tembus Rp 1.760 triliun,
ILUSTRASI. Helikopter Bell 412 TNI AD menyuplai meriam 76 Armed saat Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie menanggapi rencana pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).

Sebelumnya terdapat draft Peraturan Presiden yang menganggarkan anggaran sebesar US$ 124,99 miliar. Anggaran tersebut masuk dalam rencana strategis tahun 2020-2044.

"Anggaran sebesar ini, itu kalau dirupiahkan 1.760 triliun kita mau beli apa, mau perang ke mana, alutsista apa yang kita mau bikin," ujar Connie dalam wawancaranya di salah satu akun Youtube yang telah dikonfirmasi Kontan.co.id, Minggu (30/5).

Baca Juga: Soal rencana pengadaan alutsista, ini kata Anggota Komisi I DPR

Connie menyayangkan rencana pembelian tersebut tidak disusun dengan baik. Pasalnya ia menyebut Asisten Perencanaan dan Anggaran tiga matra TNI tak mengetahui penggunaan anggaran tersebut.

Penggunaan anggaran TNI diharuskan berdasarkan kebutuhan ketiga matra. Hal itu mengingat komandan skuadron menjadi pihak yang paling mengetahui kondisi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan tantangan ke depan.

"Pengadaan Alpalhankam atau Alutsista itu harusnya bottom up," terang Connie.

Sebagai informasi, berdasarkan draft Rancangan Peraturan Presiden yang diterima Kontan.co.id, anggaran tersebut digunakan untuk berbagai hal. Antara lain US$ 79,09 miliar digunakan untuk akuisisi Alpahankam.

Baca Juga: Rencana anggaran Alpahankam Rp 1.750 triliun dekatkan target 1,5% PDB per tahun

Selain itu terdapat kebutuhan pembiayaan tetap selama 5 rencana strategis sebesar US$ 13,39 miliar. Serta anggaran untuk dana kontijensi, pemeliharaan dan perawatan sebesar US$ 32,5 miliar.

Dari anggaran tersebut sebesar US$ 20,74 miliar telah masuk dalam daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah khusus tahun 2020-2024. Sementara sisanya sebesar US$ 104,24 miliar akan dipenuhi dalam renstra 2020-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×