Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korpsi kegiatan importasi gula yang melibatkan PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP) tahun 2020-2023 pada Rabu (3/7) kemarin.
Dari empat saksi tersebut, dua saksi diantaranya merupakan pejabat Direktorat Jenderal Bea Cukai. Yakni BS selaku Kepala Seksi PKC II TMP B Dumai dan GP selaku Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Dumai periode September 2023 sampai sekarang.
Sementara dua orang sisanya adalah AM selaku Petugas Hanggar KPPBC Dumai tahun 2023 dan HDR selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Dumai periode 22 Desember 2021 sampai saat ini.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan Eks Pegawai Bea Cukai Jadi Tersangka Impor Gula, Ini Kata Bea Cukai
"Adapun keempat orang saksi yang diperiksa terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP) tahun 2020 s/d 2023 atas nama Tersangka RD dan Tersangka RR," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar dikutip dari keterangannya, Kamis (4/7).
Menurutnya pemeriksaan saksi ini dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud.
Bukan hanya melakukan pemeriksaan saksi, dalam kasus ini Tim Penyidik juga telah melakukan penyitaan terhadap aset berupa kendaraan dan uang. Adapun rinciannya, sebagai berikut :
1.Sebanyak 413 Ton Gula Kristal Putih dan 300 Ton Gula Kristal Mentah di Pabrik PT SMIP Dumai
2. 2 bidang tanah milik PT SMIP dan Harry Hartono dengan luas keseluruhan sebesar 33.616 m2 di Kota Dumai
3. Uang Tunai Sebesar Rp. 200.000.000,-
4. 3 truk trailer
5. 4 kontainer berisi gula seberat 80 ton di Belawan Sumatera Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News