kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona melonjak, Kemperin harus dorong swasta produksi massal APD


Sabtu, 28 Maret 2020 / 15:05 WIB
Kasus corona melonjak, Kemperin harus dorong swasta produksi massal APD
ILUSTRASI. Menteri PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). Presiden menamai kabinetnya dengan nama Kabinet Kerja. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Melonjaknya kasus Covid-19 membuat permintaan alat pelindung diri atau APD naik, sedangkan pasokan bahan baku sempat terhambat. Sebab, bahan baku untuk memproduksi APD kebanyakan didatangkan dari China. Di sisi lain, pandemi virus corona ini sudah menjangkiti 180 negara lainnya. Tak pelak, kebutuhan akan APD ini rebutan.

Adapun APD untuk tenaga medis dalam menanggulangi Covid-19 secara umum terdiri dari masker N95 dan masker bedah disposable, coverall jumpsuit atau yang kerap disebut baju hazmat, goggles, sarung tangan disposable dan steril, shoe cover, dan face shield. Akibat, kelangkaan tersebut membuat sejumlah pihak seperti rumah sakit hingga perusahaan mulai memproduksi APD secara mandiri guna membantu tim medis, namun belum optimal mengingat kebutuhan yang sangat besar.

"Saya sebagai  mitra kerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian, sekali lagi mendorong dan mendesak agar kalangan swasta segera memproduksi APD yang saat ini sangat dibutuhkan kalangan dokter serta paramedis yang menangani langsung pasien-pasien Covid-19 di selùruh Tanah Air," kata Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar kepada KONTAN, Sabtu (28/3).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengingatkan, sebenarnya kemendesakan karena kelangkaan APD di sejumlah rumahsakit sudah bisa dilihat dari banyaknya foto yang diposting oleh para anggota keluarga paramedis sejak pekan lalu atau sebelumnya. Pekan ini kalangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Bahkan, mereka menyampaikan surat protes kepada pemerintah karena tak memadainya APD bagi para dokter, perawat dan tenaga medis yang terlibat intensif penatalaksanaan pasien di tengah perang wabah corona. Mereka ini mengancam mogok melakukan perawatan penanganan terhadap pasien COVID-19, jika pemerintahan tidak memenuhi APD yang dibutuhkan.

"Sekali lagi, ini tugas mandatorial kami, mewajibkan Kementerian Perindustrian dan jajarannya mendorong swasta memproduksi masif khususnya APD. Juga masker dan cairan pembersih tangan higienis (hand sanitizer) yang hari-hari ini sangat dibutuhkan warga masyarakat," tegas mantan Menteri Desa-PDT ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×