kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di Indonesia terus melonjak, ini catatan dari Rahmat Gobel


Selasa, 17 Maret 2020 / 22:52 WIB
Kasus corona di Indonesia terus melonjak, ini catatan dari Rahmat Gobel
ILUSTRASI. Petugas medis unit gawat darurat Melasari, menunjukkan ruang isolasi untuk pasien virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kasus corona terus di Indonesia terus meningkat hingg


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus corona terus di Indonesia terus meningkat. Hingga Selasa siang (17/30) jumlah masyarakat yang positif terinfeksi virus ini sudah mencapai 172 orang. Sementara jumlah korban meninggal masih tetap sama yaitu 5 orang, dan 9 orang telah dinyatakan sembuh. 

Menurut Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Perdagangan Rachmat Gobel, apa yang dilakukan Pemerintah saat ini maksimal. Pemerintah juga terus memperbaiki sistem, komunikasi, dan proses penanganan medis. “Saya melihat upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo menekan penyebaran virus juga terus diperbaiki,” kata Rachmat  dalam keterangannya, Selasa (17/3).

Baca Juga: Dampak wabah corona, beberapa mall di Tangerang tiadakan live music performance

Meski demikian, kata Rachmat, pihaknya memberikan beberapa catatan buat pemerintah untuk dijadikan pelajaran di masa mendatang, jika kembali terulang adanya pandemi. “Jujur harus diakui, penanganan yang sekarang memang terlihat agak gagap karena kalah cepat dengan kemunculan penderita positif Covid-19,” ucap dia. 

Pemerintah kurang cepat mempersiapkan mitigasi bencana penanganan penyebaran virus corona. Langkah mitigasi juga belum maksimal ketika Presiden Jokowi mengumumkan ,begitu mulai terjadi proses penularan dua warga, Senin (2/3). Penyebaran itu terasa cepat hingga pihak Istana Negara mengumumkan, Menyeri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif corona pada akhir pekan lalu.

Seharusnya, sejak awal ada penularan virus corona di China pada Desember 2019, dan menyebar ke beberapa negara secara cepat, Indonesia sudah mempersiapkan langkah antisipasi. Pemerintah seharusnya melakukan dan mempelajari proses mitigasi  yang dilakukan oleh negara seperti China, Jepang, Korsel, Singapura, dan beberapa negara Eropa.

“Bagaimana mereka menangani pasien sesuai standar WHO sampai virus tersebut berhasil ditekan. Bagaimana mereka sampai akhirnya bisa menyembuhkan pasien yang datang secara masif,” tutur Rachmat. 

Baca Juga: Masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan vaksin corona ampuh bagi manusia

Selain itu, apakah pemerintah perlu segera melakukan pembicaraan dengan parlemen untuk proses alokasi dana talangan. Ataukah ada pos dana darurat yang sudah dialokasikan dalam APBN untuk segera dicairkan begitu terjadi pandemi seperti sekarang ini.

“Semua itu harus dilakukan secara sistem. Tidak bisa ad hoc atau parsial. Sebab hasilnya akan sia-sia begitu kasus pandemi ini selesai. Begitu muncul pandemi baru, kita kembali gagap lalu kalang kabut,” tegasnya. 

Di sisi lain, dia bilang pemerintah juga harus  mengamati dampak tidak langsung di sektor ekonomi industri dan perdagangan antara Indonesia-China-ASEAN dan global. Tentunya dengan melibatkan pembicaraan dengan parlemen, lembaga, dan para pakar yang mengikuti secara seksama berbagai faktor yang bisa menghambat laju investasi dan kegiatan investasi di Indonesia pasca virus corona.

Baca Juga: Menko Polhukam tegaskan wabah virus corona tidak membuat Pilkada 2020 mundur

Demikian juga yang harus diperhatikan Pemerintah dan mencarikan solusi efektif, yakni harga sejumlah komoditas ekspor dari sektor sumber daya alam juga diperkirakan akan terpukul. Kondisi ini akan memperdalam defisit neraca perdagangan. 

“Pemerintah harus mengambil sejumlah langkah antisipasi dan  harus mengoptimalkan pasar domestik. Memperluas pasar baru ekspor di luar pasar tradisional seperti Afrika dan Asia Selatan. Meski nilai awalnya kecil dibandingkan dengan pasar tradisional,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×