Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan, angka korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami penurunan setiap tahun. Namun penurunan tersebut belum signifikan.
Kepolisian mencatat pada tahun 2011 lalu, angka kecelakaan lalu lintas yang menelan korban jiwa mencapai 32.657 jiwa, menurun menjadi 27.442 jiwa pada tahun 2012 dan turun lagi menjadi 25.150 jiwa pada tahun 2013. Menurut Mantan Kepala Bareskrim ini, jumlah korban kecelakaan berpotensi meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
"Bila pertumbuhan pendudukn sebanyak dua persen setiap tahunnya dan pertumbuhan penjualan kendaraan delapan persen setiap tahunnya, maka angka korban kecelakaan berpotensi meningkat lagi," tutur Sutarman saat membuka kegiatan pencanangan 'Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas' Korps Lalu Lintas Polri di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1).
Kapolri menjelaskan, lebih jauh di tingkat dunia, berdasarkan catatan Organisasi Badan Kesehatan (WHO) PBB, setiap tahun korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di dunia mencapai 1,24 juta.
Jumlah tersebut lebih besar bila dibanginkan dengan korban jiwa akibat Perang Teluk yang terjadi tahun 1980 hingga 1988 sebesar 1,2 juta jiwa. "Korban kecelakaan lalu lintas terbesar berada di negara kawasan Asia Pasifik," jelasnya.
Karena itu, ia menilai, peningkatan kesadaran keselamatan berlalu lintas di jalan raya amatlah penting.
Hadir dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan istrinya Herawati Boediono. Hadir pula sejumlah menteri diantaranya Menpora Roy Suryo dan Mensesneg Sudi Silalahi.
SBY pada kesempatan itu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berlal lu lintas. Hal itu penting dilakukan untuk mengurangi korban meninggal dunia akibat lalai dalam berkenderaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News