kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kapolri klaim sudah meminta Djoko kooperatif


Minggu, 30 September 2012 / 16:42 WIB
Kapolri klaim sudah meminta Djoko kooperatif
ILUSTRASI. Ibu hamil


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengaku sudah berupaya agar mantan Gubernur Akpol Irjen Djoko Susilo untuk kooperatif memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pengadaan simulator SIM.

"Sekali lagi saya sudah mengoordinasikan. Kami akan melakukan untuk langkah-langkah berikutnya," ujar Kapolri, Minggu (30/9). Timur mengaku sudah memerintahkan secara struktural melalui divisi hukum Mabes Polri.

Namun persoalannya, Djoko Susilo melalui pengacaranya mempunyai pertimbangan lain untuk tidak memenuhi panggilan KPK. Djoko menunggu fatwa Mahkamah Agung (MA) perihal kasus yang kini ditangani dua institusi penegak hukum, yaitu KPK dan Mabes Polri.

"Dia punya pengacara, nanti kami akan komunikasikan. Pengacara tunggu fatwa MA, jadi antara polri dan KPK tangani kasus ini belum jelas," ujarnya.

Terlepas itu, Timur mengaku akan melakukan koordinasi supaya proses penyidikan kasus ini berjalan lancar. Sejatinya, Djoko yang merupakan tersangka kasus pengadaan simulator menjalani pemeriksaan KPK Jumat (28/9) lalu.

Namun, Djoko memilih mangkir dengan alasan menunggu fatwa MA perihal kewenangan penanganan kasus oleh KPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×