kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kapal yang masuk Merak-Bakauheni akan dibatasi


Rabu, 26 November 2014 / 17:59 WIB
Kapal yang masuk Merak-Bakauheni akan dibatasi
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berencana akan membatasi berat atau bobot mati kapal yang beroperasi di kawasan Merak- Bakauheni. Rencananya, ke depan, berat mati kapal yang boleh memasuki ke dua pelabuhan tersebut akan diberi batas minimal.

Rencana ini dilakukan untuk mengatasi masalah kapasitas di ke dua tempat tersebut yang saat ini sudah tidak memadahi lagi. Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan mengatakan, saat ini memang ada pilihan pengembangan Pelabuhan Merak - Bakauheni, untuk mengatasi kepadatan di kedua pelabuhan tersebut.

Tapi, pilihan pengembangan tersebut tidak mudah. "Pelabuhan itu tidak bisa dikembangkan, masa dermaganya mau dikembangkan menjadi 100, tidak bisa, 50 saja sudah setengah mati nguruk tanahnya, maka itu dalam waktu segera ini pembenahan akan dilakukan dengan pembatasan, yang boleh itu misalnya kapal dari merak itu minimal 5000 dead- weight tonage (DWT)," kata Jonan.

Sayangnya, Jonan tidak menyebut secara rinci, kapan pembatasan itu mulai dilakukan. Dia hanya mengatakan, pembatasan berat kapal akan dilakukan secara berangsur- angsur dengan masa transisi. "Misal 10 tahun yang dizinkan bisa 10 ribu dwt," katanya.

Jonan mengatakan bahwa permasalahan kapasitas di baik Merak - Bakauheni salah satunya dipicu oleh banyaknya kapal kecil yang diberi izin operasi di dua pelabuhan tersebut. Sebagai gambaran saja, berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian saat Rapat Evaluasi Angkutan Lebaran 2014 lalu, diketahui bahwa kondisi Pelabuhan Merak saat ini sudah tidak memadai lagi.

Untuk itulah, agar ke depan permasalahan tersebut tidak menimbulkan gangguan arus logistik dan juga penumpang, Pemerintahan SBY melalui Kementerian Perhubungan saat itu mengkaji tiga opsi yang akan mereka ambil. Salah satunya, memperbaiki dan memperkuat Pelabuhan Merak.

Dedy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akhir pekan lalu mengatakan, dalam kaitannya dengan perbaikan dan penguatan Pelabuhan Merak tersebut, dalam waktu dekat ini pemerintah akan mengembangkan dermaga ke-7 dan memperbaiki dermaga 4 yang saat ini kondisinya sudah rusak. "Kebutuhan anggarannya mencapai Rp 800 miliar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×