kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kalla: Habiskan BBM di jalan atau bikin jalan?


Kamis, 30 Oktober 2014 / 11:40 WIB
Kalla: Habiskan BBM di jalan atau bikin jalan?
ILUSTRASI. Drama Korea Taxi Driver, dibintangi Lee Je Hoon ini memiliki cerita berbeda di setiap episodenya dan bisa ditonton secara acak.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan upaya untuk memindahkan subsidi dari penggunaan yang konsumtif ke arah yang lebih produktif. Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi pada dasarnya bertujuan meningkatkan pembangunan Indonesia.

"BBM ini kan pilihannya mau jalankan yang baik untuk rakyat atau tidak? Habiskan BBM di jalan atau untuk bikin jalan, rumah sakit?" kata Kalla di Jakarta, Rabu (29/10) malam.

Mengenai kapan pastinya Pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi, Kalla belum mau mengungkapkannya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan harga BBM bersubsidi naik sebelum 1 Januari 2015. Mengenai besaran kenaikannya, Bambang belum dapat menyampaikan hal tersebut.

Ia mengatakan, pemerintah fokus pada program perlindungan sosial, yakni Kartu Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan Keluarga Sejahtera. Mengenai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi, Bambang memastikan dana yang dianggarkan APBN sudah cukup.

Kalla sebelumnya juga menyampaikan bahwa BBM bersubsidi sebaiknya dinaikkan pada awal pemerintahannya bersama presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Kalla, menaikkan harga BBM menjadi satu-satunya langkah untuk menyelamatkan keuangan negara.

Kalla mengatakan, dampak dari membengkaknya subsidi BBM adalah pemotongan anggaran pembangunan, seperti untuk jalan dan pengairan. Jika kebijakan itu terus diambil, kata Kalla, maka akan lebih berbahaya bagi ekonomi Indonesia pada masa depan. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×