Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Budidaya tanaman pangan dalam jumlah besar atau food estate akan bergulir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Rencananya, kedua provinsi itu bakal menjadi lokasi budidaya padi.
Saat ini telah tersedia sekitar 200.000 hektare lahan di Kalimantan Timur dan 100.000 hektare lahan di Kalimantan Barat yang berpotensi menjadi lokasi food estate. "Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat lebih cenderung beras," ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan usai acara Jakarta Food Security Summit, Selasa (7/2)
Menurut Rusman, pemerintah mengandalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengelola lahan food estate di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Salah satunya, adalah PT Sang Hyang Sri.
Tapi, Rusman mengatakan, investor asing juga boleh terlibat mengembangkan food estate. Rusman mengungkapkan, sebuah perusahaan pangan asal Korea Selatan telah menyatakan minatnya mengelola lahan food estate. "Mereka mungkin mau mengembangkan beras yang disukai masyaraka Korea," ungkap Rusman
Sekadar info saja, program food estate di Kalimantan merupakan salah satu proyek pemerintah di sektor ketahanan pangan dan energi. Proyek ini pertama kali bergulir di Merauke, provinsi Papua dengan nama MIFEE atau Merauke Integrated Food and Energy Estate.
Cuma, proyek dengan luas lahan 2,051 juta hektare itu berjalan lambat lantaran terganjal masalah pasokan lahan Pemicunya adalah pembebasan lahan MIFEE bersentuhan dengan hak ulayat atas tanah adat masyarakat lokal. "Kalau ada komponen disana yang masih resistance kan juga repot di zaman bebas kaya gini, itu juga harus kami pahami," ujar mantan Kepala BPS itu
Rusman menjelaskan, saat ini pemerintah Kabupaten Merauke sedang mengupayakan dialog dengan masyarakat setempat. Sehingga secara bertahap kebutuhan lahan untuk MIFEE segera terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News