kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalau BI tak ambil langkah, rupiah bisa terdepresiasi 10%-15%


Jumat, 14 September 2018 / 17:03 WIB
Kalau BI tak ambil langkah, rupiah bisa terdepresiasi 10%-15%
ILUSTRASI. Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah dan sempat menembus level Rp 15.000 per dollar AS, pergerakan rupiah kini berangsur menguat dan stabil. Salah satunya berkat intervensi dari Bank Indonesia (BI).

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, BI selama ini melakukan tiga langkah untuk membuat nilai tukar rupiah tetap stabil. Pertama, intervensi pasar secara terukur. Kedua, depresiasi secara gradual. Ketiga, menaikkan suku bunga acuan. Sepanjang tahun ini, BI sudah menaikkan suku bunga acuannya 125 bps.

Bila langkah-langkah itu tidak dilakukan, Dody mengatakan, rupiah bisa terdepresiasi lebih dalam dari saat ini yang terdepresiasi sekitar 8% sejak awal tahun.

“Jadi, sekarang kami sudah naikkan 125 bps. Kami intervensi di pasar valas cukup besar dan rupiah sudah depresiasi 8%. Kalau tidak ada ada intervensi dan kenaikan suku bungam depresiasinya bisa jadi 10%-15%,” kata Dody di Seminar Nasional Kadin dan Apindo di Jakarta, Jumat (14/9).

Ia melanjutkan, BI sendiri tidak ingin menjaga rupiah di level tertentu. Sebab, Indonesia menganut sistem kurs mengambang.

Namun demikian, yang dijaga adalah jangan sampai nilai tukar rupiah jauh dari fundamentalnya atau overshoot. “Jadi kami akan intervensi, depresiasi gradual, sebab kita tidak bisa tahan pasar, dan naikkan suku bunga,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×