kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah diprediksi rata-rata Rp 14.200 hingga akhir tahun, bagaimana anggaran negara?


Kamis, 13 September 2018 / 19:41 WIB
Rupiah diprediksi rata-rata Rp 14.200 hingga akhir tahun, bagaimana anggaran negara?
ILUSTRASI. Ilustrasi Rupiah Loyo terhadap dolar


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang 2018, yang dihitung sejak Januari 2018 hingga Desember 2018 sebesar 14.100 hingga 14.200 per dollar AS.

“Kalau kami lihat sampai dengan 2018, maka rata-rata hingga 7 September masih Rp 13.977 dari Januari sampai 7 September. Sepanjang 2018 rata-ratanya Januari-Desember Rp 14.100- Rp 14.200,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Kamis (13/9).

Dengan demikian, nilai tukar yang diproyeksi Sri Mulyani ini lebih tinggi ketimbang yang ada dalam APBN 2018 yang sebesar 13.400 dan outlook-nya yang sebesar 13. 973 per dollar AS.

Dirjen Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, rupiah yang diprediksi Rp 14.200 secara rata-rata hingga akhir tahun ini akan menambah penerimaan dan menambah belanja.

“Sekarang, sampai September awal, kami hitung rata-ratanya kan Rp 13.977 per dollar AS setahun. Kalau dia semakin melemah lagi di sisa tahun ini, dampaknya tidak banyak ke pendapatan dan belanja. Sebab, sisa bulan tinggal sedikit,” kata Askolani di Gedung DPR RI.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, berdasarkan data Kemkeu, rata-rata kurs rupiah sejak awal tahun ini hingga 7 September 2018 mencapai Rp 13.977 per dollar AS, di atas asumsi makro dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 13.400 per dollar AS.

Nah, dengan setiap pelemahan rupiah sebesar Rp 100 per dollar AS, dapat menambah penerimaan negara sebesar Rp 4,7 triliun. Sementara, belanja negara juga akan bertambah Rp 3,1 triliun. Bila demikian, secara total, positifnya ke APBN sebesar Rp 1,6 triliun.

Bila dihitung, dengan rata-rata 14.200 pada akhir tahun, dengan demikian rupiah melemah sebesar Rp 800 per dollar AS dari asumsinya.

Dengan demikian, penerimaan negara bisa bertambah Rp 37,6 triliun dan belanja negara bertambah Rp 24,8 triliun sehingga secara total positifnya ke APBN sebesar Rp 12,8 triliun. Angka ini dengan catatan, penambahan melihat dari segi kurs saja.

“Jadi, kalau kurs saja, ini kemungkinan tidak banyak sih. Karena hitungan kami 13.977 itu mengasumsikan di sisa tahun sudah 14.200. Waktu kami menghitung itu sudah 14.200. Jadi, sebenarnya selisihnya sisa bulan di tahun ini tidak banyak,” kata dia.

Meski demikian, menurut Askolani, masih ada harapan tambahan lagi dari harga komoditas yang akan mempengaruhi realisasi PNBP.

“Yang kami pantau ini, pertama, potensi pajak mungkin tidak banyak berubah dari yang diperkirakan, bea cukai juga, hanya PNBP mungkin yang akan ada potensi. Sebab, harga batubara juga kan lebih tinggi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×