kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalah pilpres berkali-kali, kini Prabowo Subianto jadi menteri pertahanan Jokowi


Rabu, 23 Oktober 2019 / 10:23 WIB
Kalah pilpres berkali-kali, kini Prabowo Subianto jadi menteri pertahanan Jokowi
Prabowo Subianto saat pelantikan menteri


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Prabowo menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu. 

Pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo merupakan rival dari pasangan Jokowi-Ma'ruf. Ia berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. 

Upaya mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menduduki kursi RI 1 tidak hanya dilakukan pada Pilpres 2019 saja. Tercatat Prabowo sudah empat kali ikut kontestasi. 

Upaya Prabowo dimulai sejak 14 tahun lalu, yaitu pada Pemilu Presiden 2004. Saat itu, Prabowo berupaya maju melalui Partai Golkar dalam pemilu presiden pertama dalam sejarah Indonesia. 

Baca Juga: Diberhentikan dari militer di masa Habibie, Prabowo jadi Menhan di masa Jokowi

Saat upaya itu gagal, Prabowo pun tak menyerah. Kali ini, putra dari ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo ini mendirikan Partai Gerindra, yang digunakannya untuk maju dalam kontestasi pilpres. 

Pada Pilpres 2009, Prabowo kembali unjuk gigi. Kali ini ia punya kendaraan sendiri, Partai Gerindra. 

Semula Prabowo berniat melenggang bersama Ketua Umum PAN kala itu Soetrisno Bachir yang digandengnya menjadi calon wakil presiden. 

Namun, pasangan ini sudah layu sebelum berkembang karena tak mampu memenuhi persyaratan kursi dukungan. 

Prabowo mengubah haluan dan berkoalisi bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden. 

Pilpres 2014, Prabowo kembali maju. Kali ini, Partai Gerindra sudah tumbuh lebih besar dibandingkan pada 2009. Kursi Partai Gerindra meningkat pesat menjadi 73 kursi dari sebelumnya 26 kursi.

Daya tawar Prabowo untuk menjadi calon presiden pun menjadi kuat. 

Baca Juga: Presiden Jokowi umumkan nama-nama menteri, berikut daftar lengkapnya

Pada akhirnya, Prabowo pun berhasil menjadi calon presiden dan menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. 

Pasangan ini juga didukung oleh Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Partai Persatuan Pembangunan. 

Namun, lagi-lagi Prabowo menelan kekalahan. Pasangan Prabowo-Hatta harus mengakui keunggulan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Kristian Erdianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×