kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kadin: Pertumbuhan industri manufaktur 5,4% tahun ini sulit tercapai


Kamis, 31 Januari 2019 / 17:05 WIB
Kadin: Pertumbuhan industri manufaktur 5,4% tahun ini sulit tercapai


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian menargetkan industri manufaktur akan tumbuh sebesar 5,4% di tahun ini. Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi akan mencapai 5,3%.

Namun, Wakil Ketua Umum kamar dagang dan industri (Kadin) Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Raden Pardede menilai target tersebut akan sulit dicapai. Hal tersebut menimbang faktor global yang bergejolak.

“Untuk mencapai target tersebut di tahun ini rasanya sulit sekali. Karena dampak global. Kecuali dia melakukan reformasi yang sangat besar-besaran. Tumbuh 5,4% itu juga sangat signifikan. Karena dari 4,4%. Sama dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia rasanya. Kalau manufaktur tumbuh 5,4%, Pertumbuhan ekonomi seharusnya 6%. Dan belum mungkin tahun ini tumbuh 6%,” jelas Raden, Kamis (31/1).

Pada kuartal III-2018 Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan industri manufaktur hanya sebesar 4,33%. Pertumbuhan industri melambat. Dimana, pada tahun 2017 pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,27%.

Meski pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5,4% tahun ini diperkirakan tak tercapai, tetapi Raden mengatakan yang penting adalah target pertumbuhan industri manufaktur dalam dua tahun hingga tiga tahun ke depan.

Untuk membuat industri manufaktur tetap tumbuh, maka harus disiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian, dari sisi kesiapan investasi juga harus terus diperbaiki. Kesiapan tersebut mulai dari bahan baku, adaptasi teknologi, hingga bagaimana sikap Indonesia terhadap investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia.

“Apakah kita welcome dengan investasi asing, apakah FDI itu bisa masuk atau tidak. Bahan bakunya harus ada dan kita kurangi seluruh hambatan, baik dari sisi dia mau ekspor atau untuk investasi,” terang Raden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×