Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang hubungan internasional, Shinta Kamdani memperkirakan neraca dagang di bulan September surplus US$ 200 juta.
"Neraca perdagangan September saya harap akan ada perbaikan dari sebelumnya. Pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan pengendalian impor. Mungkin bisa surplus tapi paling banyak US$ 200 jutaan. Saya rasa non migas akan surplus tapi migas pastinya masih defisit," ujar Shinta kepada Kontan.co,id, Minggu (14/10).
Shinta berpendapat, pemerintah telah melakukan berbagai program untuk memperbaiki neraca dagang Indonesia. Untuk ekspor misalnya, pemerintah sudah berupaya melakukan misi dagang ke beberapa negara. Pemerintah pun tengah mendorong komoditas-komoditas yang ekspornya besar.
Menurut Shinta memang ada beberapa tantangan untuk meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia. Mulai dari daya saing produk Indonesia yang masih lemah, akses pasar, hingga dari sisi ketersediaan.
Shinta berpendapat, adanya perjanjian dagang antara Indonesia dengan negara lain dapat mengatasi hambatan-hambatan akses pasar. "Dengan perjanjian dagang, kita punya deal khusus, mungkin untuk tarif, tarifnya lebih rendah, sementara untuk non tariff barriers, bagaimana cara mengatasinya," tutur Shinta.
Tak hanya itu, promosi yang terintegrasi pun sangat dibutuhkan sehingga produk Indonesia dapat lebih dikenal dan diterima pasar asing. Namun, promosi ini pun harus jelas sehingga bisa menunjukkan hasil yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News