kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Kenaikan harga minyak akan jadi pemicu defisit September


Minggu, 14 Oktober 2018 / 13:10 WIB
Kenaikan harga minyak akan jadi pemicu defisit September
ILUSTRASI. PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Pekan depan, pemerintah akan mengumumkan data ekspor-impor untuk periode September 2018. Ekonom dari CORE, Pieter Abdullah memperkirakan, neraca perdagangan September membaik, meski masih tetap defisit.

Prediksi Pieter, neraca dagang Indonesia defisit US$ 100 juta - US$ 500 juta. Sekadar perbandingan, pada Agustus 2018, defisit perdagangan sebesar US$ 1,02 miliar.

"Neraca perdagangan September akan membaik walaupun tidak surplus besar. Setidaknya defisit akan menipis," jelas Pieter kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/10).

Sumber defisit diperkirakan dari impor bahan bakar minyak (BBM). Harga minyak jenis Brent pada akhir pekan ini di level US$ 80,74 per barel.

Meskipun impor yang cenderung tinggi, PPieter menjelaskan kondisi tersebut diimbangi ekspor yang juga tinggi diiringi harga komoditas yang terus naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×