Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menyebabkan kegiatan bisnis para pelaku usaha menjadi lesu. Alhasil, kegiatan ekspor-impor menjadi tidak mulus.
"Perang dagang tidak business friendly, ego centris dan pasti punya dampak (bagi pebisnis)," ungkap Herman Juwono, Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perpajakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10).
Herman menjelaskan, perang dagang ini membuat pelaku usaha di Indonesia kehilangan keunggulan komparatif. Efeknya perdagangan akan menurun, dan pada gilirannya pertumbuhan ekonomi akan terus menurun secara total.
Hanya saja berbeda dengan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang terus meningkat.
Catatan saja, dalam rapat pleno International Monetary Fund (IMF) dengan World Bank (WB), Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF mengatakan ketegangan perdagangan saat ini dapat mengurangi PDB global hampir 1% selama dua tahun ke depan.
Pertumbuhan ekonomi dunia juga diproyeksikan turun menjadi 3,7% dari perkiraan awal 3,9% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News