kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Ekonom Core sebut efek perang dagang tak langsung ke Indonesia


Jumat, 12 Oktober 2018 / 15:22 WIB
Ekonom Core sebut efek perang dagang tak langsung ke Indonesia
ILUSTRASI. Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang global bakal berdampak ke Indonesia. Pieter Abdullah, ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia mengatakan, dampak tersebut berupa penurunan ekspor. Utamanya ekspor komoditi bahan mentah.

Pieter menjelaskan dampak perang dagang ke Indonesia tidak bersifat langsung. "Dampak perang dagang ke Indonesia tidak langsung. Perang dagang akan menurunkan permintaan negara-negara maju yang terkena dampak langsung perang dagang khususnya Amerika Serikat (AS), China dan Eropa," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10).

Penurunan permintaan ini yang akan mengurangi ekspor Indonesia. Apalagi selama ini ekspor Indonesia didominasi ekspor bahan mentah seperti batubara, minyak mentah, dan gas.

Mengenai besarannya dampaknya, Pieter menjelaskan Indonesia tergantung pada pertumbuhan ekonomi negara-negara besar yang menjadi tujuan ekspor.  "Kalau China turun 1% ya setidaknya ekspor kita turun 1%," ungkapnya.

Sedangkan mengenai impor, akan ikut melambat seiring laju ekspor yang juga melambat.

Sebelumnya Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde mengatakan, ketegangan perdagangan global dapat mengurang 1% produk domestik bruto (PDB) global. Pun pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan hanya tumbuh 3,7% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu 3,9%.

Selain itu, IMF juga mencatat utang swasta saat ini mencapai US$ 182 triliun atau 224% terhadap PDB global. Angka ini naik sebanyak 60% ketimbang tahun 2007.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×