kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   45,00   0,29%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Kadin mendukung program tol laut Jokowi


Senin, 14 Juli 2014 / 11:44 WIB
Kadin mendukung program tol laut Jokowi
ILUSTRASI. Beberapa orang dengan masalah kesehatan seperti asam urat kerap dibuat gamang apabila ingin makan sayur tertentu.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung Program Tol Laut yang digagas calon presiden nomor urut 2, Jokowi-Jusuf Kalla. Program ini akan berperan penting karena berdampak luas terhadap pergerakan ekonomi daerah dan persiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (MEA).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Ekonomi Daerah, Natsir Mansyur menyebutkan, dampak-dampaknya antara lain angkutan barang dari pulau ke pulau mahal, daya saing lemah, tingginya biaya logistik, INPRES No.26/2013 tentang Sistem Logistik Nasional (Sislognas) berjalan lambat.

"Indonesia sebagai negara kepulauan perlu diperkuat konektivitas berbasis maritim yang ditunjang dengan sarana kapal yang melayari laut jarak pendek menghubungkan satu pulau dengan pulau lain (short sea shipping)," kata Natsir dalam siaran persnya, Senin (14/7).

Namun, kata Natsir, program tersebut perlu didukung sarana kapal kapasitas menengah 5000 DWT yang diperkirakan kebutuhannya mencapai 500 unit yang terdiri dari kapal migas, curah/bulk, pangan, perkebunan, ternak, cargo serta pelabuhan.

"Disamping itu kapal-kapal yang melayari perairan Indonesia relatif tua, usianya di atas 15 tahun sehingga pengoperasiannya kurang efisien," kata Natsir.

Pihaknya berharap untuk menunjang program Tol Laut dapat dijadikan sebagai konektivitas berbasis maritim untuk melayari jarak pendek (short sea shipping).

Lebih lanjut dia berujar, konektivitas nasional berbasis maritim base untuk menunjang pergerakan dan pertumbuhan ekonomi daerah belum berjalan. Hal tersebut diperkirakan akan berdampak kepada tidak efisiennya ekonomi nasional.

Dalam hal ini pihaknya menghimbau agar Kementrian terkait perlu lebih serius, karena program tersebut dapat menghidupkan pergerakan dan pertumbuhan ekonomi di daerah, menjadi lebih efisien serta memantapkan persiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×