kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabinet SBY di 2012 kurang memuaskan


Kamis, 27 Desember 2012 / 17:53 WIB
Kabinet SBY di 2012 kurang memuaskan
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Prestasi kabinet Indonesai Bersatu Jilid II selama tahun 2012 tidak begitu cemerlang. Sejumlah kementerian hanya berkinerja di bawah 65%. 

Rapor ini berdasarkan penilaian dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) selama setahun ini. Ada beberapa catatan yang mesti menjadi perhatian kabinet tahun 2013 dan 2014. 

"Ada kementerian yang di bawah 65%, tetapi tidak banyak. Tentu mereka mempunyai argumen. Kurang dari sepuluh, hanya beberapa saja," kata Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi di kantor Presiden, Kamis (27/12).

Sudi mengatakan kinerja pemerintah mesti ditingkatkan terutama dalam konteks pembangunan Indonesia bagian timur, sehingga tidak terjadi ketimpangan pembangunan yang kian mencolok. "Ini yang disampaikan oleh Wantimpres yang diwakili oleh Emil Salim," katanya.

Di samping itu, UKP4 menyoroti perihal manajemen anggaran. Salah satunya menyangkut penyerapan anggaran tahun 2012 yang tidak memuaskan. "Penyerapan anggaran beberapa kementerian dan daerah perlu ditingkatkan lagi dan diharapkan 2013 bisa," katanya.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menambahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta segera ada perbaikan atas temuan dan koreski dari Wantimpres dan UKP4. "Nanti tiga bulan pertama Januari-Maret adalah konsolidasi untuk semua temuan-temuan tadi agar diperoleh solusi dan langkah konkrit untuk mengejar kekurangan yang ada di kementerian," ujarnya.

Meski sudah ada catatan merah atas kinerja para menteri di 2012. Tidak secara merta hasil evaluasi dari UKP4 dan Wantimpres berujung pada reshuffle atau perombakan kabinet. "Menteri masih diberikan kesempatan untuk memberikan jawabannya atas evaluasi ini. Nanti pada Januari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×