kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kabinet Prabowo Super Gemoy, Pengamat Soroti Bengkaknya Biaya Birokrasi


Rabu, 16 Oktober 2024 / 17:12 WIB
Kabinet Prabowo Super Gemoy, Pengamat Soroti Bengkaknya Biaya Birokrasi
ILUSTRASI. Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Pengamat menyebut gemuknya kabinet Prabowo akan berimbas pada bengkaknya biaya birokrasi.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden terpilih Prabowo Subianto diketahui mengundang bakal calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya. Terhitung selama dua hari ini lebih dari 100 tokoh baik politikus hingga profesional hadir ke Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Banyaknya tokoh-tokoh yang bakal mengisi bangku menteri dan wakil menteri, menandakan kabinet Prabowo super gemoy. Selain itu, Prabowo digadang-gadang juga bakal memecah beberapa kementerian.

Pakar Politik sekaligus peneliti senior pusat riset politik Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) Dewi Fortuna Anwar mengatakan, dengan kementerian yang gemuk terlihat bahwa Prabowo ingin melangkah lebih cepat.

“Pengalaman saya melihat kalau pemerintah itu digabung memerlukan waktu, penyesuaian SDM, pengkajian dan lain sebagainya. Kalau dipecah itu mungkin lebih repot, karena harus menata kelola kembali instansi,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/10).

Baca Juga: Pekerjaan Rumah Menanti Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Dewi mengungkapkan, dahulu sejumlah kementerian sempat dilebur kemudian dipecah kembali. Menurutnya, dengan dipisahnya kementerian tidak bisa asal mengambil pegawainya baik eselon I, II dan turunannya.

Dengan banyaknya orang yang mengisi bangku jabatan tersebut, lanjut Dewi, tentu semakin banyak tunjangan maupun remunerasi yang harus dikeluarkan negara.

“Semakin banyak yang habis untuk cost birokrasi, ini perlu jadi perhatian. Berapa banyak presentasi yang akan dihabiskan untuk gaji,” ungkapnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio tak memungkiri bahwa kabinet Prabowo banyak dan gemuk. Karena kadung demikian, kata dia, masyarakat perlu memberikan kesempatan bagi Prabowo untuk memimpin.

“Kita harus memberikan kesempatan kepada pak Prabowo untuk memimpin negara, pemerintahan dengan kabinet versi dia, tinggal nanti kita kawal, kita monitor itu bagus atau tidak, efektif atau tidak,” terangnya.

Lebih lanjut, Hendri menambahkan, dengan gemuknya kabinet Prabowo terdapat beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang perlu menjadi perhatian pemerintahan ke depan.

“(PR) anggaran nomor satu, kedua adalah hasil, ketiga adalah orkestrasinya, ini pak Prabowo kalau mantap orkestrasinya bakal jadi simponi yang indah karena banyak orangnya, tapi kalau sampai ada yang bandel aja menterinya, itu akan kacau balau orkestrasinya,” tandasnya.

Baca Juga: Bertemu Mega dan Prabowo, Pramono Anung: Isinya Hanya Kami yang Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×