Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - ANYER. Anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur diperkirakan akan membengkak dari yang ditargetkan. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintahan dan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk ekstra kerja keras mencari pendanaan dari investor.
Untuk diketahui, postur APBN untuk pembangunan IKN didesain sebesar 20% dari total kebutuhan anggaran IKN Rp 466 triliun atau sekitar Rp 93,2 triliun.
Berdasarkan catatan Kontan, dari 2022 hingga 2024 total anggaran IKN sudah mencapai Rp 76,5 triliun. Sedangkan untuk 2025, total anggaran IKN mencapai Rp 19,63 triliun.
Baca Juga: Nilai Investasi Groundbreaking ke-8 IKN Capai Rp 1,27 Triliun
Terdiri dari anggaran pembangunan IKN di Kementerian PUPR sebesar Rp 13,24 triliun, dan anggaran Otorita IKN sebesar Rp 6,39 triliun.
Bila ditotal, anggaran IKN dari 2022 hingga 2025 akan mencapai Rp 96,13 triliun atau naik 3,05% dari pagu.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyampaikan, sesuai kesepakatan awal, anggaran pembangunan IKN memang hanya akan 20% dari APBN. Sementara 80% anggarannya akan berasal dari investor.
Maka dari itu, apabila 20% anggaran IKN sudah digunakan sepenuhnya, ke depannya adalah bagaimana menarik investor sebanyak-banyaknya untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan IKN.
“Bagaimana kita menarik investasi lebih cepat, itu yang jadi pertimbangan dan tugas dari kabinet berikutnya. Tentu bekerja sama dengan OIKN dan satgas IKN,” tutur Thomas dalam Media Gathering Kementerian Keuangan 2024, Rabu (25/9).
Baca Juga: Proyek IKN Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Disamping itu, ia juga memastikan Presiden terpilih Prabowo Subianto berkomitmen untuk menjalankan dan melanjutkan pembangunan IKN pada masa pemerintahannya. Namun ia menekankan, kabinet pemerintahan selanjutnya mempunyai PR besar untuk mencari pendanaan IKN.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, investasi yang telah masuk ke IKN mencapai Rp 56,2 triliun dari 55 groundbreaking.
Investasi tersebut berasal dari 6 proyek sektor pendidikan, 3 proyek sektor kesehatan, 10 proyek sektor retail dan logistik, 8 proyek sektor hotel, 2 proyek sektor energi dan transportasi, 14 proyek sektor kantor dan perbankan, 9 proyek hunian dan area hijau, serta 3 proyek sektor media dan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News