kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus Kemenperin dorong pertumbuhan IKM Nasional


Kamis, 13 Juli 2017 / 21:07 WIB
Jurus Kemenperin dorong pertumbuhan IKM Nasional


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

MAKASSAR. Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian RI Gati Wibawaningsih paparkan IKM merupakan salah program nasional dalam rencana induk industri nasional. Hal ini Gati ungkapkan pada kongres koperasi ke-3 di Makassar pada Kamis (12/07).

IKM sendiri merupakan wujud dari kemandirian ekonomi nasional melalui sektor ekonomi domestik. Hal ini merupakan perwujudan point k-7 Nawa Cita Presiden Jokowi.

Asal tahu saja, IKM sendiri adalah usaha yang investasi mesin dan peralatannya kurang Rp 15 miliar di luar tanah dan bangunan. Selain itu karyawan IKM tidak lebih dari 20 orang.

Adapun komoditas IKM adalah pangan, furniture, barang dari kayu, kimia, sandang, aneka kerajinan, logam, mesin, elektromagnetika, dan alat angkut.

Hal ini dibina dan bersinergi dengan pemerintah daerah melalui pengembangan produk, bantuan informasi pasar, promosi, dan pameran IKM.

Direktorat Jenderal IKM Kemenperin berikan fasilitas pameran tapi hanya fasilitas booth saja. Pemerintah tidak menanggung akomodasi transportasi.

Ada program restrukturisasi mesin dan peralatan guna tingkatkan produktivitas IKM, melalui program potongan harga bagi setiap IKM. "Jika ingin memperbaiki mesin IKM, bisa ajukan program ini. Skemanya, IKM beli dulu mesinnya nanti ditanggung oleh pemerintah," ungkap Gati.

Potongan yang diberikan pemerintah sebesar 25% untuk mesin impor dan 30% mesin dari dalam negeri. Syaratnya mesin tersebut baru. Pembayaran pun boleh bayar lunas atau kredit dari perbankan. Namun jika kredit dari perbankan, 70% dari tagihan harus lunas terlebih dahulu.

"Jangan sampai IKM-nya nyicil 30%, nanti malah kabur, jadi kita kasih batasan," kata Gati. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing produk-produk IKM

Selanjutnya Gati menyatakan Indonesia punya 7.000 sentra. Kita lakukan pengembangan sentra IKM, dengan revitalisasi unit pelayanan teknis (UPT) yang bertugas membantu IKM ingin meningkatkan kapasitasnya, uji coba, dan pelatihannya di UPT.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga melakukan pengembangan wirausaha baru. Hal ini guna mencapai target lahirnya 20.000 wirausaha batu pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×