Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution menjelaskan ekonomi syariah di Indonesia mempunyai pangsa pasar yang besar. Sayangnya, sektor riil belum bergerak baik. Tahun ini saja jumlah daftar tunggu alias waiting list jemaah haji mencapai 4,34 juta jemaah.
"Dana haji diperkirakan mencapai Rp 119,5 triliun," jelas Darmin dalam paparannya di acara yang diadakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) bertajuk Manajemen Bisnis Syariah Pada Travel Haji dan Umrah di Hotel Bidakara, Rabu (6/3).
Sedangkan jumlah waiting list tahun 2020 mencapai 5,2 juta orang dan dana haji diperkirakan mencapai Rp 147,6 triliun.
Sekadar informasi, jemaah haji Indonesia tahun lalu mencapai 8,57% dari total jemaah haji di dunia atau setara 223.300 orang.
Total jemaah haji tahun 2018 mencapai 2,4 juta orang dengan 25,8% berasal dari Saudi Arabia.
"Ini pangsa pasar yang besar," jelas Darmin.
Kendati demikian, ekonomi syariah masih belum berkembang dengan pesat. Kondisi ini disebabkan karena ada kendala di sektor riil, sedangkan sektor keuangannya berkembang dengan baik.
"Kendalanya bukan di keuangan bukan di supply side tetapi demand side," jelas Darmin.
Lebih lanjut, Darmin meminta pelaku ekonomi syariah menggunakan peluang ini untuk membangun industri syariah. Salah satu contohnya adalah memproduksi tas yang bisa digunakan oleh jemaah. Hal ini membantu mengurangi defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) dengan China. Sebab selama ini produk yang digunakan masih impor dari negara tirai bambu tersebut.
Selain itu, justru juga menarik jemaah haji dari Saudi Arabia untuk melakukan wisata halal ke Indonesia. Dengan demikian, perkembangan ekonomi syariah bisa membantu perekonomian nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News