kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi: Yang menyadap saya pasti kecewa


Kamis, 20 Februari 2014 / 18:44 WIB
Jokowi: Yang menyadap saya pasti kecewa
ILUSTRASI. OJK akan kembali memperpanjang relaksasi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin bahwa pihak yang meletakkan tiga alat sadap di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, pasti kecewa. Hal itu karena tidak ada hal-hal penting yang layak disadap dari dirinya. Menurut Jokowi, ia dan keluarganya tidak pernah membahas sesuatu yang perlu disadap.

"Saya sama istri saya ngomong yang ringan-ringan aja. Yang nyadap juga pasti kecewa, ini kok omongannya gini-gini aja," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya di Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).

Oleh karena itu, Jokowi tidak ingin pusing dengan keberadaan tiga alat sadap di rumahnya. Ia tidak mau menduga-duga motif maupun orang yang meletakkan alat tersebut. "Yang jelas mengenai hal-hal kayak gitu enggak saya pikir berat-beratlah. Mikirnya aja (alat sadap) ndak, gimana mau mikir siapa yang nyadap," ujarnya.

Jokowi menyebutkan, penemuan tiga alat sadap terjadi sekitar Desember 2013. Ketiga alat tersebut ditemukan di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa digunakan untuk rapat.

Adanya alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta ini diungkapkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Menurut Tjahjo, penggeledahan dilakukan karena partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini merasa ada satu kekuatan yang ingin mengganggu sepak terjang PDI Perjuangan pada Pemilu 2014. Selain di rumah dinas Jokowi, kata Tjahjo, operasi intelijen oleh pihak tertentu juga menyasar kepada Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan, sampai saat ini Megawati hampir selalu diikuti oleh tim intelijen yang belum diketahui jelas asal-usulnya. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×