Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai Inspektorat DKI Jakarta belum bekerja secara efektif dalam mengawasi proyek-proyek di ibukota, salah satunya ada dugaan penggelembungan dalam pengadaan bus baru Trans Jakarta.
"Ya kalau efektif tidak akan ada kekeliruan, kalau ada penyimpangan, masih ada korupsi yah berarti belum dong," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Jokowi mengatakan, seharusnya Inspektorat DKI sudah melakukan upaya peringatan dini dalam mengawal setiap proyek, sehingga setiap celah dapat segera diatasi.
"Sebelum kejadian mereka itu seharusnya memberitahu dulu, menginfo bahwa ini keliru dan tidak benar seharusnya tidak boleh seperti itu kan ini internal," ucap Jokowi.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Komisi B DPRD DKI, Selamat Nurdin yang menilai kinerja Inspektorat tidak efektif.
"Inspektorat sebenarnya kan bawahannya gubernur, asistennya gubernur. Dia harus buka apa adanaya kepada gubernur sebagai early warning sistem. Dia harus kasih tahu ada masalah. Harusnya ada sistem itu," ujar Selamat di Jakarta, Sabtu (15/2/2014).
Menurut Selamat, mencuatnya kasus ini terlebih dahulu ke media menandakan Inspektorat DKI tidak menjalankan sistem pengawasan yang baik dalam setiap program maupun pengadaan.
"Itu menurut saya kecolongan. Berarti sistem tidak jalan. Harusnya gubernur punya inspektorat yang cek langsung melalui sampling persoalan-persoalan yang potensial. Jangan sudah ada problem baru cari temuan," tutur Selamat. (Imanuel Nicolas Manafe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News