CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Jokowi: Tugas dubes 80% jualan produk Indonesia


Senin, 23 Juni 2014 / 08:33 WIB
Jokowi: Tugas dubes 80% jualan produk Indonesia
ILUSTRASI. Penyakit hati dapat menimbulkan banyak komplikasi yang bisa menghambat fungsi-fungsi tersebut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Calon presiden Joko Widodo alias Jokowi ingin mengubah tugas diplomasi para duta besar Indonesia di luar negeri. Jika terpilih dalam pemilu presiden mendatang, Jokowi akan menginstruksikan para dubes Indonesia, terutama di negara ASEAN, untuk menjadi marketing produk usaha Indonesia.

"Kita ingin dubes kita 80 persen diplomasi bidang perdagangan," kata Prabowo saat debat capres di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6/2014) malam, dengan tema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional."

Hal itu dikatakan Jokowi menyikapi akan diberlakukannya komunitas ekonomi ASEAN tahun 2015.

Jokowi mengatakan, para dubes itu harus bisa mencari pasar, bernegosiasi, hingga bertransaksi di negara tempat bertugas masing-masing. Dengan demikian, kata Jokowi, Indonesia bisa "menyerang" negara ASEAN dengan produk-produk dalam negeri, terutama hasil usaha kecil dan menengah.

"Jangan sampai pasar kita dikuasai barang-barang impor," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, lantaran tinggal 1 tahun pemberlakuan komunitas ekonomi ASEAN, maka  pembangunan tempat-tempat pelatihan untuk anak-anak muda harus segera dijalankan. Langkah itu untuk membangun sumber daya manusia Indonesia.

Adapun calon presiden Prabowo Subianto menekankan pemberian insentif kepada perusahaan di Indonesia. Ia menilai perlu adanya kemudahan perizinan dan memberikan pendidikan bagi pekerja. Selain itu, kata dia, perlu ditutup kebocoran ekonomi.

"Harus waspada, evaluasi, dampak keterbukaan (ekonomi) terhadap ekonomi dan keselamatan dari perusahaan (Indonesia)," kata Prabowo.

Ia lalu mengkritik pernyataan Jokowi yang ingin membangun tempat pelatihan. Menurut Prabowo, pernyataan Jokowi itu hanya teoritis yang tidak realistis lantaran sulit dilakukan di sisa waktu hanya 1 tahun. "Mari kita realistis," ucapnya. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×