kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi tambah 600 tenaga medis di Jakarta


Jumat, 20 Desember 2013 / 11:27 WIB
Jokowi tambah 600 tenaga medis di Jakarta
ILUSTRASI. Militer Taiwan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menambah sebanyak 600 tenaga medis di RSUD dan puskesmas di seluruh Jakarta. Penambahan dilakukan demi mengoptimalkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum.

"Sebenarnya itupun masih kurang. Tapi tiap tahunnya akan kita tambah terus. Tahun depan 600 saja dulu," ujar Joko Widodo di Balaikota Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013) pagi.

Menurut Jokowi, dengan banyaknya warga DKI Jakarta, jumlah tenaga medis yang dibutuhkan yakni sebanyak 1.400 orang. Dia pun berkomitmen untuk terus menambah tenaga medis di DKI.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati mengungkapkan, 600 tenaga medis tersebut akan diambil dari pendaftar calon pegawai negeri sipil (PNS) yang telah dibuka beberapa waktu lalu. Namun, dia memprediksi akan menambah 500 tenaga medis terlebih dulu. Sisanya akan direkrut kemudian.

"Kita tinggal menunggu pengumuman tes, kemudian langsung kita distribusikan ke rumah sakit atau puskesmas di Jakarta," ujarnya.

Sebanyak 500 tenaga medis itu, lanjut Dien, akan membantu mengoptimalkan tenaga medis di Jakarta yang berjumlah 3.000. Jumlah itu terdiri dari 1.000 orang pegawai negeri sipil di bawah Dinas Kesehatan, sementara 2.000 lainnya pegawai honorer.

Dien pun berharap, manajemen rumah sakit atau puskesmas di Jakarta berinisiatif melakukan rekrutmen tenaga medis sendiri. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan anggaran cukup besar di pos badan layanan umum kesehatan di Jakarta.

"Supaya pelayanan warga tetap optimal," ujar Dien. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×