Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diprediksi merosot tajam.
Penyebaran virus corona (Covid-19) menjadi salah satu faktor merosotnya perekonomiam Indonesia. Meski begitu upaya pemulihan harus tetap dilakukan.
Baca Juga: Chatib Basri sarankan pemerintah memberikan jaminan kredit ekspor
"Kita harus berbicara apa adanya, target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam," ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Selasa (14/4).
Meski begitu, Indonesia tidak mengalami kondisi tersebut sendiri. Kondisi penyebaran Covid-19 memang telah menginfeksi lebih dari 100 negara.
Prediksi resesi ekonomi global juga telah disampaikan oleh sejumlah lembaga dunia seperti IMF dan Bank Dunia. Bahkan hitungan terakhir pertumbuhan ekonomi global bisa menjadi minus 2,8%.
Baca Juga: IHSG dibuka naik 0,62%, Selasa (14/4), ikuti jejak bursa regional menanti data China
"Artinya ketarik sampai min 6%," terang Jokowi.
Meski begitu Jokowi meminta agar seluruh skenario disiapkan dalam menghadapi resesi. Segala usaha harus dioptimalkan dalam menangani dampak Covid-19.
Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan, dampak dari wabah virus Corona (Covid-19) akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 0,3%-2,2%.
Proyeksi ini didasarkan pada pernyataan dari Kementerian Keuangan yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini hanya berkisar -0,4%-2,3%.
Baca Juga: Chatib Basri: Skenario berat, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 0,3%
Ada dua skenario yang dirujuk Chatib dari Australian National University, yaitu dampak ekonomi yang bersifat sedang dan dampak bersifat tinggi.
"Di dalam skenario dalam dampak sedang, ekonomi Indonesia akan terpukul minus 2,8% dari baseline (angka dasar). Artinya, apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 adalah 5%, kita hanya bisa tumbuh sebesar 2,2% di dalam skenario sedang," ujar Chatib dalam agenda diskusi daring, Senin (13/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News