kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi sadar masih punya utang banyak pada Jakarta


Rabu, 15 Oktober 2014 / 11:35 WIB
Jokowi sadar masih punya utang banyak pada Jakarta
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hari ini, Rabu (15/10) genap dua tahun Joko 'Jokowi' Widodo menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Dia pun menyadari bahwa persoalan Ibu Kota belum sepenuhnya diselesaikan. 

"Utang saya masih banyak. Banyak yang belum selesai," ujar Jokowi kepada wartawan di salah satu restoran, beberapa waktu lalu. 

Di bidang penanggulangan banjir misalnya. Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru menormalisasi beberapa waduk dan sungai. Masih kurang dari yang ditargetkan. 

Belum lagi persoalan mengatasi kemacetan. Sejumlah upaya menambah transportasi masal di Ibu Kota, misalnya membangun mass rapid transit (MRT), monorel, pengadaan bus transjakarta, masih belum rampung sepenuhnya. "Masalah kota ini setiap tahun bertambah dan berubah," ujar Jokowi. 

Di luar ketidakpuasannya itu, ada beberapa program yang berhasil ditancapkan di Jakarta, yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dia berharap dua program ini jadi pondasi program peningkatan kesejahteraan warga Jakarta. 

Selain itu, yakni pembangunan rumah susun sewa sederhana. Meski dibelit persoalan sulitnya mencari lahan, Jokowi berhasil membangun lima kompleks rusun dengan total kapasitas sekitar 1.200 hunian. 

Adapun, jumlah yang direncanakan dalam APBD 2014 yakni 8 kompleks rusun dengan total kapasitas 2.100 hunian. Di antaranya, 3 tower rusunawa di KS Tubun, 3 tower di Rawa Buaya, 4 Blok di Cakung Barat dan lain-lain. 

Soal apakah Jokowi puas atau tidak dengan yang telah dikerjakannya bersama sang wakil, Basuki Tjahaja Purnama, dia menolak untuk menjawab. Dia menyerahkan penilaian kepada masyarakat. "Kalau mau penilaian ya tanyakan sendiri ke masyarakat dong," ujar Jokowi. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×