kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Jokowi Resmi Tutup KTT ASEAN ke-43, Ini Sejumlah Kesepakatan yang Dihasilkan


Kamis, 07 September 2023 / 20:21 WIB
Jokowi Resmi Tutup KTT ASEAN ke-43, Ini Sejumlah Kesepakatan yang Dihasilkan
Presiden Joko Widodo memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone (kanan) usai pidato penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menutup penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Jokowi menyebut KTT kali ini memberi manfaat ekonomi terhadap ASEAN. 

Presiden Jokowi mengklaim ada banyak keputusan yang sudah dihasilkan terkait sektor ekonomi. Ia menyebut, deklarasi EAS mengenai epicentrum of growth, pengembangan ekosistem EV baterai, dan percepatan pelaksanaan Regional Cross Border Payment dan Local Currency Transaction. 

Kemudian, dalam pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sudah menghasilkan 93 proyek kerja sama senilai US$ 38,2 miliar. 

“Ini adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat,” ujar Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (7/9). 

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Tutup KTT ke-43 ASEAN

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menambahkan, beberapa hal dari capaian capaian bidang ekonomi. Menurutnya, apa yang dihasilkan KTT ke-42 ASEAN, sebagian besar dibutuhkan Masyarakat ASEAN. Misalnya mengenai masalah proteksi migran borders, proteksi anak buah kapal (ABK), membuat jejaring desa, dan one health iniciative.

Retno menyebut, terkait ekosistem EV. Ia mengatakan, apa yang sudah disepakati ASEAN di KTT ke-42 kemudian diterjemahkan melalui kerja sama dengan para mitra. Misalnya, di KTT ASEAN Plus Three muncul kerja sama antara ASEAN dan Plus Three (RRT, Korea, Jepang) mengenai pembangunan ekosistem EV.

Selain itu, Retno mengatakan, selama keketuaan Indonesia pilar pilar yang dapat mendukung epicentrum of growth diperkuat semuanya. Misalnya ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan dan mengenai masalah keuangan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, salah satu andalan epicentrum of growth adalah Digital Economy Framework Agreement. 

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, ASEAN-Australia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Ini adalah masterplan yang dibuat di kepemimpinan Indonesia, dimana digital ekonomi framework agreement mencakup sebuah perjanjian yang dalam. Di antaranya mengenai digitalisasi termasuk digital talent, digital ID, cyber security, retraining, reskilling, infrastruktur interoperability di Asean.

Airlangga mengklaim adanya Digital Economy Framework Agreement membuat potensi ekonomi digital ASEAN yang semula diperkirakan dapat mencapai US$ 1 triliun menjadi US$ Rp 2 triliun. 

“Target perjanjian ini akan diselesaikan di 2025 dan draftingnya sudah disiapkan,” ungkap Airlangga.

Kemudian terkait dengan ketahanan energi, Airlangga menuturkan salah satu yang juga dijadikan Leaders Declaration adalah interkonektivitas energi yang didalamnya memperkuat Trans ASEAN Power Green. 

Sebagai informasi, KTT ASEAN-RRT menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen. Dua dokumen diadopsi, pertama, ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP. Dokumen ini berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi AOIP, antara lain di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, dan UMKM. 

Baca Juga: Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid Beberkan 3 Potensi ASEAN di Jamuan Makan Siang AIPF

Kedua, dokumen ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation. Dokumen ini berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai new growth engine untuk membangun ketahanan pangan.

Sementara empat dokumen yang dicatat dalam pertemuan. Pertama, ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development Bertujuan meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian ASEAN di tengah rantai pasok global. 

Kedua, ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on ECommerce Bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan. 

Ketiga, Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea Tadi sudah saya sebutkan, yang tujuannya tentunya adalah mempercepat penyelesaian negosiasi COC dengan hasil yang efektif dan substantif. 

Keempat, Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program Yang bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih.

Baca Juga: Buka KTT ASEAN-India, Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Biru

Selanjutnya, KTT ASEAN-Republic of Kores mengadopsi satu dokumen, yaitu Joint Statement of the 24th ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) Ini juga merupakan dukungan terhadap implementasi kerja sama AOIP. 

Ini mengimplementasikan konsep AOIP di dalam kerja sama yang konkret, dan kali ini didukung oleh ROK termasuk tentunya di sektor maritim, infrastruktur, digitalisasi, rantai pasok, dan ekonomi hijau, dan UMKM.

Selain itu, KTT juga mencatat satu dokumen, yaitu Progress Report on the Implementation of the ASEAN-Republic of Korea (RoK) Plan of Action to Implement the Joint Vision Statement for Peace, Prosperity and Partnership (2021-2025) Yang berisi kemajuan pelaksanan Rencana Aksi Joint Vision Statement RI-ROK 2021-2025. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×