kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   -23.000   -1,13%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Antisipasi Krisis Pangan, ASEAN-Australia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan


Kamis, 07 September 2023 / 18:45 WIB
Antisipasi Krisis Pangan, ASEAN-Australia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kesepakatan dengan Australia bertujuan untuk saling mendukung, kebutuhan, keamanan, ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di kawasan ASEAN.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ASEAN-Australia sepakat memperkuat kerja sama di sektor pangan untuk merespons isu krisis pangan global.

Hal ini ditandai dengan pengesahan ASEAN-Australia Joint Leaders yang berlangsung di Jakarta, Kamis (7/9).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kesepakatan tersebut bertujuan untuk saling mendukung, kebutuhan, keamanan, ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di kawasan ASEAN.

"Jadi pengesahan ASEAN Australia Joint Leaders tadi memang salah satunya soal food security dan nutrition on response to crisis. Intinya keamanan pangan," katanya usai menghadiri 3rd Asean-Australia Summit di Jakarta, Kamis (7/9).

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Tutup KTT ke-43 ASEAN

Zulkifli mengatakan, Indonesia telah banyak melakukan impor dari Australia untuk beberapa komoditas seperti gandum, daging, soybean.

Dus, menurutnya, kerja sama ini strategis untuk saling memenuhi kebutuhan pangan di masing-masing negara.

"Jadi saling mendukung kebutuhan, keamanan, ketersediaan, dan harga di bahan pokok antar ASEAN dan Australia," jelas Zulkifli.

Selain itu, juga disepakati terkait kerja sama konektivitas antara ASEAN-Australia-New Zeland di sektor energi bersih khususnya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).

"Di ASEAN ini ada nikel, Australia punya litium. Jadi kalau digabung, kerja sama kuat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×