Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan Persemaian Mentawir dibangun pemerintah untuk mendukung penghijauan kembali kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Pulau Kalimantan.
Adanya Persemaian Mentawir merupakan wujud dimulainya komitmen pemerintah Indonesia terhadap lingkungan. Persemaian ini telah disiapkan sejak 2 tahun lalu dan akan menghasilkan 20 juta bibit pertahun.
"Persemaian Mentawir disiapkan 2 tahun lalu dalam rangka mendukung nanti penghijauan, reboisasi, penghutanan kembali untuk IKN plus seluruh kawasan di Pulau Kalimantan. Ini akan produksi 20 juta bibit pertahun," kata Jokowi dalam Keterangan Pers Presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/2).
Baca Juga: Tinjau Proyek Rumah Menteri di IKN, Presiden Harapkan Pengerjaan Selesai Juni 2024
Persemaian Mentawir memproduksi bibit lebih banyak dibandingkan persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat. Persemaian Rumpin hanya menghasilkan sekitar 6 juta bibit pertahun.
Adapun di Persemaian Mentawir bibit yang diproduksi ialah tanaman-tanaman endemik dari Kalimantan. Diantaranya meranti, kamper, balangeran dan juga beberapa tanaman yang mulai langka di Kalimantan seperti sungkai.
"Sehingga kawasan Ibu Kota Nusantara yang sebelumnya adalah kawasan yang hanya monokultur satu tanaman, satu pohon yaitu eucalyptus, nanti akan diisi dengan tanaman-tanaman yang disemaikan di sini, yang dibibitkan di sini ditambah pohon buah-buahan," ungkapnya.
Tidak hanya IKN, persemaian Mentawir juga akan mendukung penghijauan kembali Pulau Kalimantan. Mulai dari kawasan reklamasi bekas tambang hingga lahan-lahan kritis yang ada di Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Pemerintah Siap Teken Kontrak 4 Proyek IKN Senilai Rp 1,75 Triliun
"Mau tidak mau harus dihutankan kembali. Kuncinya memang ada di pembibitan, persemaian," ucapnya.
Presiden juga menjelaskan bahwa Persemaian Mentawir akan mendukung konsep lingkungan yang diusung IKN. Ia ingin agar konsep lingkungan dapat dihadirkan melalui Persemaian Mentawir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News