kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Booster Digencarkan, Ini Efek Samping yang Terjadi


Jumat, 18 Februari 2022 / 10:45 WIB
Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Booster Digencarkan, Ini Efek Samping yang Terjadi
ILUSTRASI. Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Booster Digencarkan, Ini Efek Samping yang Terjadi


Sumber: Sekretariat Kabinet RI,covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta.  Setelah sebulan lebih berjalan, lebih dari 7 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksin Covid-19 booster hingga 17 Februari 2022. Berikut efek samping vaksin Covid-19 booster yang sering kali terjadi.

Pemerintah berkomitmen mempercepat pelaksanaan vaksin Covid-19 booster. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen bangsa dalam mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 nasional baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat meninjau dan berdialog secara virtual dengan sejumlah penyelenggara vaksinasi serentak yang tersebar di 12 provinsi.

“Saya kira dorong terus bersama-sama dengan Kodim, Polresta, Kejari, semuanya diajak untuk bersama-sama mempercepat vaksinasi,” ujar Presiden saat berdialog dengan  Bupati Majalengka, dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penerima vaksin Covid-19 booster hingga 17 Februari 2022 bertambah 225.341 dengan kumulatifnya melebihi 7 juta orang atau 7.730.486 orang.

Baca Juga: Kemenkes Perluas Layanan Telemedicine, Ini Cara Dapat Obat Covid-19 Gratis

Nah, sebelum Anda mendapatkan vaksin Covid-19 booster, mari cermati syarat dan efek samping yang biasa terjadi.

Syarat vaksin Covid-19 booster

Vaksin booster hanya berlaku untuk orang tertentu yang memenuhi syarat berikut:

- Lansia dan usia 18 tahun ke atas

- Sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua 6 bulan yang lalu

- Dalam kondisi sehat

Efek samping vaksin Covid-19 booster di Indonesia?

Sebelum mengeluarkan izin, BPOM telah melakukan uji terhadap vaksin Covid-19 booster. Dari hasil pengujian diketahui bahwa efek samping vaksin Covid-19 booster ringan sama seperti vaksinasi primer.

Berikut efek samping vaksin Covid-19 booster

  • Efek samping vaksin Covid-19 booster Pfizer

Pfizer dapat diberikan sebagai lanjutan dosis homolog sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer Pfizer. Vakin Pfizer (Comirnaty) dapat meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,29 kali.

Adapun efek samping dari vaksin Covid-19 booster Pfizer adalah: nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam, nyeri sendi.

  • Efek samping vaksin Covid-19 booster AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca juga disetujui sebagai vaksin booster homolog. Pemberian sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca. Penggunaan booster menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah booster lanjutan dari 1792 menjadi 3746.

Efek samping vaksin Covid-19 booster AstraZeneca yang ditunjukkan bersifat ringan (55%) dan sedang (37%). Efek samping paling umum setelah vaksin Covid-19 booster AstraZeneca adalah nyeri bekas suntikan tak enak badan merasa lelah menggigil atau demam, sakit kepala, mual, nyeri sendi.

  • Efek samping vaksin Covid-19 booster Moderna

Moderna dapat digunakan untuk booster homolog ataupun heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Jenssen). Penggunaan dapat dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapat dosis lengkap vaksin primer. Kenaikan respon imun antibodi netralisasi vaksin ini adalah sebesar 12,99 kali setelah booster homolog.

Sejumlah efek samping vaksin Covid-19 booster Moderna yang dilaporkan, yakni: nyeri di tempat suntikan, demam, pegal, mual.

Laporan efek samping atau KIPI vaksin Covid-19 booster

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, telah ada laporan masuk mengenai KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster yang terlaksana di Indonesia. Ia menjelaskan, efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan vaksinasi dasar.

Menurut dia, sejauh ini efek samping vaksin Covid-19 booster tergolong ringan dan mereda dalam waktu yang singkat. “Laporan sudah masuk (terkait KIPI vaksin booster). Gejala tidak berbeda dengan vaksinasi dasar, proporsi KIPInya rendah, gejala ringan dan singkat. Sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” ujar Hinky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Apa saja efek samping vaksin Covid-19 booster?

Hinky menambahkan, beberapa efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan dari KIPI meliputi:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Pusing
  • Lemas, lesu, atau letih
  • Mengantuk
  • Pegal
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam
  • Bengkak lokal

Sementara itu, apabila seseorang mengalami KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster bergejala ringan, dapat mengonsumsi parasetamol sebagai alternatif dengan dosis menyesuaikan usia.

Namun, jika efek samping yang ditimbulkan setelah mendapatkan vaksin Covid-19 booster atau vaksinasi dosis lanjutan tidak segera mereda bahkan semakin memburuk, maka dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi kriteria, seperti berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan dosis lengkap vaksin setidaknya selama 6 bulan.

Adapun pengecekan tiket dan jadwal vaksinasi Covid-19 booster dapat dilakukan melalui laman resmi pedulilindungi.id atau aplikasi PeduliLindungi, dengan login menggunakan akun yang telah dimiliki.

Manfaat vaksin Covid-19 booster

Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyatakan masyarakat perlu mendapatkan vaksin Covid-19 booster setelah 6 bulan menjalani vaksinasi dosis kedua.  Vaksin Covid-19 booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

“Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap Reisa, dikutip dari situs Covid19.go.id.

Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.

Itulah perkembangan vaksin Covid1- booster hingga 17 Februari 2022 beserta efek samping vaksinasi yang perlu dipahami. Efek samping Covid-19 booster hanya bersifat ringan, masyarakat tidak perlu khawatir.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×