Reporter: Abdul Basith Bardan, SS. Kurniawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Termasuk, mesin 24 AE 1107C Rolls-Royce, 20 radar infra merah forward-looking AN/AAQ-27, sistem peringatan rudal AN/AAR-47, dan radar penerima peringatan AN/APR-39, juga 20 senapan mesin M-240-D 7.64 mm dan senapan mesin GAU-21.
DSCA menyebutkan, pesawat tempur MV-22 Block C Osprey hasil kolaborasi Boeing Company dan Bell Helicopter-Textron itu juga akan meningkatkan kemampuan bantuan kemanusiaan dan bencana Indonesia serta mendukung operasi amfibi.
Baca Juga: Inilah lima menteri yang tak akan kena reshuffle menurut prediksi pengamat
“Penjualan potensial ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," sebut DSCA.
Pengumuman DSCA berarti Departemen Luar Negeri AS telah memutuskan Program Penjualan Militer Luar Negeri (FMS) potensial memenuhi standar. Tetapi, bukan jaminan penjualan akan terjadi sesuai yang DSCA umumkan.
Baca Juga: Wacana reshuffle kabinet mengemuka, ini menteri-menteri yang diprediksi bertahan
Setelah mendapat persetujuan Kongres AS, pembeli dari luar negeri termasuk Indonesia mulai bernegosiasi tentang harga dan kuantitas, yang keduanya bisa berubah hingga negosiasi berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News