Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
"Sekali lagi prioritaskan pencegahan, jangan terlambat. Karena kalau sudah terlambat kita guyur dengan water bombing sebanyak apapun, pengalaman kita, sudah terlanjur sulit, api boleh keluar kecil tapi segera dipadamkan," katanya.
Dia juga mengingatkan agar manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terorganisasi. Dia meminta agar bila suatu wilayah terdapat api, meskipun tergolong kecil, segera dilaporkan agar bisa ditangani dengan baik.
Dia juga meminta agar semua pihak melakukan deteksi dini, melakukan monitoring di daerah-daerah yang rawan hotspot, dan melakukan update kondisi lapangan setiap hari.
Selanjutnya, Jokowi meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan sampai ke tingkat bawah. Dia juga meminta agar berbagai pihak dilibatkan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: KLHK klaim karhutla menurun hingga 82% pada 2020
"Berikan pendidikan dan edukasi yang terus menerus kepada perusahaan pada korporasi, terutama di daerah dengan kecenderungan peningkatan hotspot. Ajak tokoh agama, ajak tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan ke masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan kebakaran lahan bagi kesehatan dan juga dampak ekonomi yang tidak kecil," katanya.
Selanjutnya, dia juga meminta agar ditemukan solusi permanen untuk mencegah dan menangani karhutla untuk tahun-tahun berikutnya mengingat 99% kebakaran hutan dan lahan merupakan ulah manusia.
Hal lainnya, Jokowi meminta agar penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Lalu, dia juga meminta agar api yang ada tidak dibiarkan membesar, tidak terlambat sehingga api sulit dikendalikan.
Selanjutnya: Menteri LHK sambut baik pelantikan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News