kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta JK pimpin pencarian AirAsia QZ8501


Senin, 29 Desember 2014 / 23:09 WIB
Jokowi minta JK pimpin pencarian AirAsia QZ8501
ILUSTRASI. Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Selasa 11 Juli 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin koordinasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Instruksi itu disampaikan kepada Kalla saat Jokowi sedang bertugas di Wamena, Papua.

Jokowi menjelaskan, ia terkejut saat mendengar kabar bahwa pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak. Ia mengaku langsung memerintahkan Kepala Basarnas untuk memimpin pencarian pesawat yang didukung TNI, Polri, Kementerian Perbuhungan dan lembaga lain termasuk masyarakat.

"Dan saya juga memerintahkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin langsung koordinasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501," kata Jokowi, di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014) petang.

Jokowi melanjutkan, sampai hari ini pemerintah telah menerjunkan 23 pesawat dan 24 kapal untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Upaya pencarian juga bertambah karena bantuan dari pemerintah negara sahabat seperti Malaysia yang menerjunkan 3 kapal dan 1 helikopter, 2 pesawat dari Autralia, dan 2 pesawat serta 2 kapal dari Singapura.

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk.

Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.(Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×