Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelambatan ekonomi global menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengingatkan seluruh jajarannya untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi global yang masih tidak stabil.
Jokowi bilang, berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global.
"Ini juga harus betul-betul kita lihat IMF memberikan angka 2,8%, World Bank memberi angka 2,1%, dan OECD 2,6%. Dan juga kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati, inflasi global juga masih relatif tinggi," ujarnya dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (3/7).
Jokowi mengingatkan seluruh jajarannya untuk waspada terhadap potensi krisis dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan nasional.
Ia mengimbau untuk dapat mengantisipasi dan memproyeksikan agar pendapatan negara tidak terganggu.
"Kalau kita lihat penerimaan pajak tidak setinggi tahun lalu, penerimaan kepabeanan dan PNBP juga terpengaruh karena harga komoditas yang tidak setinggi tahun lalu. Oleh sebab itu kita agar faham risiko dan semuanya harus kita kelola sebaik mungkin,” tuturnya.
Baca Juga: Bertolak Ke Sydney, Presiden Jokowi akan Bahas Investasi dan Perdagangan
Selanjutnya, ia mengingatkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di semester kedua. Selain itu, Jokowi menekankan untuk terus menjaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target.
"Jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target, ini kunci. Kemudian untuk pangan pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran. Dan jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan ini juga sangat penting," tuturnya.
Setelah itu, Jokowi mengimbau untuk memaksimalkan realisasi belanja APBN dan APBD tahun 2023 untuk diprioritaskan dalam produk dalam negeri.
Ia juga mengingatkan agar tetap fokus dalam hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur energi terbarukan.
"Hilirisasi industri, infrastruktur energi terbarukan hingga ekonomi hijau jangan kehilangan fokus di bidang ini. Lihat dan kaji program yang dalam APBN belum berjalan, apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya. Dan yang paling penting ini perlu saya tekankan hati-hati untuk pembelian barang-barang," ujarnya.
Jajaran Kabinet Indonesia Maju juga diminta untuk mengantisipasi potensi musim kemarau panjang dengan memastikan pasokan air di embung dan bendungan terkelola dengan baik.
"Meskipun riil kita sudah membangun ribuan, lebih dari 5.000 embung, bendungan juga sudah selesai 38, akan selesai lagi jadi 61 tahun depan. Tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan yang telah dibangun harus betul-betul dikelola dengan baik," ucapnya.
Terakhir, Jokowi mengingatkan untuk tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam sejumlah hal di Tanah Air.
Baca Juga: Menpora Dipanggil Kejagung, Jokowi: Hormati Semua Proses Hukum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News