kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Jokowi Minta Gubernur Jaga dan Tingkatkan Konsumsi Rumah Tangga Jadi 5,4% di 2023


Kamis, 23 Februari 2023 / 11:09 WIB
Jokowi Minta Gubernur Jaga dan Tingkatkan Konsumsi Rumah Tangga Jadi 5,4% di 2023
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau proyek Jalan Tol Kawasan Inti IKN,?Kalimantan Timur (22/2/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Mantan Walikota Solo ini mengungkapkan, permasalahan yang ditemui penyelenggara kegiatan biasanya soal perizinan. Kecepatan perizinan untuk kegiatan ini sangat kurang. Dimana dua atau tiga hari sebelum waktu pelaksanaan kegiatan/event baru keluar.

Presiden telah memerintah kepada Kapolri bahwa perizinan kegiatan masyarakat seperti event olahraga dan seni minimal keluar sebulan sebelumnya.

Tak hanya Kepolisian, pemerintah daerah dalam hal ini yang berwenang dalam memberikan perizinan kegiatan, Jokowi meminta agar mempercepat perizinan kegiatan yang masuk.

"Izin itu minimal sebulan sebelumnya sudah harus keluar, syukur bisa dua bulan sebelumnya bisa dikeluarkan. Sehingga yang memiliki acara bisa mempromosikan acara dengan baik bukan dua hari sebelumnya," tegasnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menjelaskan pada tahun 2022 belanja masyarakat yang ditahan dapat dilihat di bank. Yakni dengan melihat seberapa besar kenaikan tabungan masyarakat di perbankan.

Jokowi mengungkapkan, ada sekitar Rp690 triliun pada tahun 2022 dana masyarakat yang ditahan dan tidak dibelanjakan tersimpan di bank. Artinya masyarakat tahun lalu masih menunda melakukan belanja. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya besarnya tabungan masyarakat di perbankan.

"Tahun 2022 ada angka Rp 690 triliun, dana masyarakat yang ditahan dan tidak dibelanjakan. Artinya masyarakat ngerem. Tidak ingin belanja, tidak ingin datang ke restoran, tidak ingin datang ke pasar, ke toko, ke mall belanja tidak, lebih baik disimpan di bank. Ini tidak boleh," jelasnya.

Menurutnya, pemerintah harus mendorong masyarakat agar belanja konsumsi bisa meningkat. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain kegiatan seni dan olahraga, Presiden juga meminta wisata desa untuk segera dibuka. Pariwisata di desa juga memiliki andil dalam meningkat konsumsi masyarakat.

Baca Juga: BI: Likuiditas Perbankan Masih Memadai untuk Mendorong Kredit

"Ini juga menyangkut belanja yang nanti menyangkut konsumsi masyarakat. Hati-hati mengenai ini, kelihatannya sepele tapi jangan sampai Rp690 triliun tetep ngendon ditabung di bank. Itu tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.

Ia meminta promosi wisata dan UMKM yang ada di desa-desa untuk ditingkatkan agar masyarakat datang. Sehingga masyarakat mau untuk membelanjakan uangnya yang kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Rumusnya justru kita mendorong masyarakat untuk belanja, bukan hemat untuk sekarang ini, beda lagi. Karena kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga kalau bisa justru naik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×